Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Ngada Ogah Mengomentari Kasus Blokade Bandara

Kompas.com - 26/12/2013, 21:03 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com — Bupati Ngada Marianus Sae enggan memberi komentar terkait aksi blokade Bandara Turelelo Soa di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dilakukan belasan anggota Satpol PP Ngada pada Sabtu (21/12/2013) lalu. Aksi itu diduga atas perintah Marianus.

"Maaf, saya tidak bisa komentar banyak. No comment, no comment," ujarnya singkat ketika dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Kamis (26/12/2013) malam.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda NTT Okto George Riwu mengatakan, pihaknya membentuk tim khusus untuk menangani kasus blokade bandara itu.

"Memang kita ada bentuk tim khusus, tetapi paling tidak, secara material, tindakan yang dilakukan itu memang melawan hukum. Untuk Bupati Ngada sendiri, nanti kita lihat setelah pemeriksaan 15 anggota Satpol PP itu kelar, dan apakah ada hubungan dengan auktor intelektualnya. Untuk pemanggilan Bupati, perlu izin dari Gubernur NTT," ujarnya.

Menurut Okto, pihaknya akan serius mengusut tuntas kasus tersebut karena saat ini tengah menjadi sorotan semua pihak, termasuk para pejabat di tingkat pusat.

Diberitakan sebelumnya, Marianus Sae diduga memerintahkan petugas Satpol PP Ngada untuk memblokade Bandara Turelelo Soa pada Sabtu (21/12/2013). Perintah ini muncul karena Marianus tidak mendapat tiket pesawat Merpati Nusantara Airlines rute Kupang-Bajawa.

Akibat tindakan otoriter itu, pesawat Merpati rute penerbangan Kupang-Bajawa yang mengangkut 54 penumpang tidak bisa mendarat. Pesawat tersebut akhirnya terpaksa kembali ke Bandara El Tari, Kupang.

Demikian pula dengan Merpati bernomor penerbangan 6516 Kupang-Soa, pesawat tersebut batal mendarat di Bandara Turelelo Soa.

Bandara ini diblokade mulai pukul 06.15 Wita hingga pukul 09.00 Wita. Otoritas bandara tidak dapat berbuat banyak karena jumlah anggota Satpol PP Ngada yang menduduki landasan pacu bandara lebih banyak daripada petugas bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com