Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi Ombak 4 Meter, Nelayan Kolaka Berhenti Melaut

Kompas.com - 26/12/2013, 14:41 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA, KOMPAS.com
- Memasuki musim angin barat di perairan Kolaka, Sulawesi Tenggara membuat para nelayan di daerah tersebut enggan melaut. Ketinggian gelombang yang mencapai empat meter adalah alasan utama para nelayan untuk istrahat sejenak. Mereka takut tenggelam apabila memaksakan mencari ikan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di sejumlah pesisir pantai Kolaka, nelayan lebih memilih memperbaiki perahu dan alat tangkap mereka.

“Ini sudah masuk angin barat pak, kalau mau tahun baru seperti ini, itu puncak-puncaknya. Jadi kami berhenti dulu," jelas Asis, salah seorang nelayan Kolaka, Kamis (26/12/2013).

Sebenarnya, lanjut Asis, masih ada juga nelayan yang keluar untuk melaut, tetapi hanya sekitar pesisir saja. "Kalau saya dan masih banyak teman lagi memilih istrahat dulu. Dengan kondisi cuaca yang seperti ini, jangankan di tangah laut, di pesisir pantai saja kita cari ikan masih berpotensi tenggelam karena gelombang setinggi empat meter,” ucap Asis.

Dia juga menambahkan, cuaca seperti ini sudah merupakan hal yang biasa bagi nelayan dan itu terjadi setiap tahun. "Makanya kami tidak kaget lagi. Nah, seperti yang saya jelaskan tadi dalam, kondisi cuaca atau musim angin barat itu masa paceklik bagi nelayan. Terkecuali bagi nelayan yang tetap memaksa keluar menangkap ikan di tengah gelombang tinggi,” tambahnya.

Bagi nelayan yang istrahat akibat cuaca buruk ini juga merasa rugi, bahkan pendapatan mereka berkurang. “Kalau ditanya masalah pendapatan, pasti itu berkurang lah pak. Tapi, mau bagaimana lagi. Ini adalah bagian dari risiko pekerjaan. Kalau nelayan senior itu tidak menunggu angin barat selesai, kalau sudah mau habis musimnya, biasanya mereka sudah keluar duluan. Karena ikan akan lebih banyak ketika musim barat selesai,” timpal nelayan lain yang bernama Asri.

Kondisi angin kencang dan gelombang tinggi di Kolaka memang sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Bahkan, kemarin malam sebuah kapal jenis katinting tenggelam dihantam gelombang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com