Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Timbun Solar, Dua Oknum Polisi Ditangkap

Kompas.com - 25/12/2013, 17:38 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS. com — Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara mengamankan dua oknum polisi yang diduga terlibat dalam transaksi pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara ilegal.

Kapolda Sultra Brigjen Pol Arkian Lubis membenarkan penangkapan terhadap dua anggotanya. “Dua orang oknum polisi sedang diproses, saat ini penangananya di Polda,” ungkapnya Rabu (25/12/2013).

Menurutnya, kedua oknum tersebut diduga terlibat langsung dalam transaksi pembelian BBM bersubsidi dan bukan sebagai beking. “Kalau terlibat itu mungkin, mengantar atau memiliki atau membeli,” kata Kapolda Sultra.

Sayangnya, Arkian tak bersedia menyebut asal kesatuan kedua oknum tersebut. Demikan juga dengan nama mereka.

Sebelumnya, ratusan sopir truk turun jalan memprotes maraknya antrian solar subsidi di setiap SPBU. Para sopir yang tergabung dalam Persatuan Sopir Truk Kota Kendari (Persot) menemukan tiga unit mobil yang telah dimodifikasi ikut antrian mengisi solar di SPBU Kelurahan Tipulu.

Diduga mobil itu milik anggota Brimob dan TNI. Tiga unit mobil tersebut disandera sopir dan diarak menuju gedung DPRD dan Polda Sultra untuk segera disidik, karena telah melakukan tindak pidana.

Fenomena antrian kendaraan pengguna bahan bakar jenis solar di Sulawesi Tenggara terjadi sejak kegiatan pertambangan booming. Anggota DPRD Sultra Syamsul Ibrahim yang dimintai tanggapanya, mendukung langkah kepolisian untuk mengungkap oknum yang bermain di balik antrian bahan bakar solar.

"Sebenarnya sudah menjadi rahasia dugaan keterlibatan oknum aparat dalam bisnis BBM. Para sopir tahu siapa oknum yang bermain tetapi takut bersuara," kata Syamsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com