Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Tetap Razia Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Kompas.com - 21/12/2013, 13:33 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Sebanyak 181 personel gabungan Polres Kaur, Provinsi Bengkulu, bersama Satpol PP, Polisi Hutan, dan Palang Merah Indonesia (PMI) meluncur ke wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) melakukan razia terhadap masyarakat yang dianggap perambah hutan.

Perjalanan menuju lokasi tepatnya Dusun Lama, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, memakan waktu tidak kurang dari enam jam perjalanan darat.

"Pelaksanaan kegiatan dimulai tanggal 21-24 Desember 2013 dengan jumlah personel 181. Personel terdiri dari Polres 50, Satpol PP, BBTNBBS, dan PMI, serta masyarakat yang turut membantu dengan target pemusnahan gubuk liar perambah (dibongkar). Penindakan hukum terhadap perambah yang masih bertahan di lokasi," kata Kapolres Kaur, AKBP Dirmanto, Sabtu (21/12/2013).

Sementara itu, salah seorang anggota masyarakat adat Suku Semendo yang menempati wilayah TNBBS, Midi, mengaku akan bertahan di lokasi tersebut apa pun yang terjadi.

"Kami secara UU selaku masyarakat adat Suku Semendo mempunyai hak menempati wilayah ini. Jadi kami akan bertahan apa pun kondisinya, masyarakat adat dalam UU diakui," kata Midi.

Ia menceritakan, sejarah Suku Semendo menempati wilayah itu. Dia mengatakan, wilayah mereka itu dinamakan Dusun Lamo sejak 1819 lalu. Pada tahun 1943, puluhan masyarakat adat tersebut terpaksa pindah karena terkena wabah penyakit menular.

Masyarakat Semendo pun menyebar ke banyak tempat, sampai pada tahun 1997 keturunan masyarakat Suku Semendo kembali ke wilayah itu. Namun, masalah muncul karena tahun 1982 pemerintah telah menetapkan wilayah tinggal masyarakat itu sebagai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com