Polisi yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) berhasil mengamankan pelaku serta barang bukti ratusan gram emas. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.30 Wita ini bermula saat pelaku, HS (46), memanfaatkan situasi sepi lantaran sejumlah warga melaksanakan ibadah shalat Jumat. Selain itu, korban Hj Timang (44) tengah tertidur menunggu pembeli. Saat itulah pelaku masuk ke toko dan menggasak 500 gram perhiasan emas.
Beruntung, salah seorang kerabat korban menyaksikan aksi pelaku hingga akhirnya korban terbangun dan langsung mengejar pelaku. Pelaku kemudian menghilang di antara puluhan rumah toko (ruko) yang masih kosong.
"Saya tidur, ponakan saya berteriak bilang kenapa ada orang masuk di toko. Saya bangun. Saya kejar, tapi (pelaku) lari dan sembunyi," ungkap Hj Timang.
Korban menuturkan, saat mengejar pelaku, sebuah minibus yang ditumpangi 4 pria berusaha menghalang-halanginya. Korban menduga bahwa pria yang berada dalam minibus tersebut merupakan rekan pelaku.
Sejumlah warga membantu Hj Timang mencari pelaku. Pelaku keluar dari salah satu ruko kosong, tetapi telah berganti pakaian untuk mengelabui warga. Kendati demikian, pelaku tetap dikenali hingga akhirnya ditangkap.
Dari tangan pelaku, warga menemukan barang bukti sejumlah perhiasan emas berupa kalung, gelang, dan anting yang disimpan di tas. Tak hanya itu, sejumlah barang bukti juga ditemukan warga di dalam water closet (WC) serta atap plafon ruko persembunyian pelaku.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung mengamankan serta mengevakuasi pelaku ke Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) setempat guna menghindari amukan warga "Pelaku sudah kami amankan di kantor dan sementara kami gelar olah TKP (tempat kejadian perkara)," tutur Kompol Jasardi, Kapolsek Taneteriattang.
Sementara itu, pelaku yang dimintai keterangan di kantor polisi mengakui segala perbuatannya dan mengaku khilaf. Meski demikian, pelaku terus membantah jika dirinya merupakan sindikat pencuri emas antarkabupaten. "Saya sendiri saja, tidak ada temanku," kilah HS di hadapan polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.