Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2013, 17:43 WIB
Kontributor Kompas TV, Budy Setiawan

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com - Menjelang Natal pada 25 Desember 2013 dan Tahun Baru 2014, petugas gabungan pemerintah daerah Kabupaten Manokwari, yang terdiri dari Dinas Perekonomian, Dinas Kesehatan serta Satpol PP dan kepolisian, Kamis (19/12/2013), menggelar razia makanan dan minuman.

Dalam razia tersebut, petugas menemukan banyak makanan kedaluwarsa yang masih dipampang di etalase toko maupun pedagang eceran di sejumlah pasar tradisional.

Dalam razia yang digelar di pasar tradisional, swalayan dan pertokoan tersebut, petugas menyisir sejumlah etalase makanan dan minuman serta kios pedagang. Hasilnya, petugas mendapati sejumlah makanan yang tidak layak jual karena sudah kedaluwarsa. Oleh petugas makanan dan minuman tak layak konsumsi tersebut akhirnya disita dari penjualnya.

Selain menemukan banyaknya barang kedaluwarsa yang masih diperjualbelikan, dalam razia kali ini, petugas juga menemukan sejumlah obat berlabel merah yang dijual di sejumlah toko. Padahal, obat-obat tersebut hanya diperbolehkan dijual di toko obat dan apotik yang memiliki izin resmi.

Koordinator tim razia, Corneles Rumbekwan mengatakan, dalam razia ini, petugas menemukan banyak makanan dan minuman kedaluwarsa, antara lain makanan dan minuman dalam kaleng serta susu. Barang-barang yang sudah kedaluwarsa selanjutnya diamankan untuk dimusnahkan.

Para penjual dalam kesempatan ini hanya dikenakan sanksi berupa teguran. Masyarakat diminta untuk berhati-hati dan mewaspadai tanggal kedaluwarsa serta kondisi fisik barang saat melakukan pembelian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com