Manajer Project WWF untuk wilayah Lampung Yob Charles mengatakan, sedikitnya ada 50-an personel dari Balai TNBBS, warga dan pamong gajah berusaha menghalau gajah.
"Hari ini kami sudah bergerak agar kelompok gajah itu tidak lagi masuk dan merusak perkebunan warga," kata Yob Charles, Kamis (19/12/2013).
Dia mengatakan, perkebunan yang dilintasi merupakan areal yang telah ditetapkan hutan industri dan kini telah dimanfaat untuk perkebunan oleh warga. "Namun, kawasan itu juga sebelumnya merupakan perlintasan kelompok gajah, pastinya gajah akan melewati lagi areal itu serta memakan apa yang ada di sekelilingnya," ujar dia.
Berdasarkan, pantauan tim penghalau gajah, dalam kelompok gajah liar itu terdapat betina dan satu anakan gajah yang baru terlahirkan. Sehingga, dalam proses penghalauan gajah dari perkebunan warga di Pekon Sukarame, Sedayu, Tanggamus menuju hutan lindung membutuhkan waktu lama. Terlebih areal yang dilintasi penuh dengan jalan terjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.