Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Panitia Orientasi di ITN Diperiksa Polisi

Kompas.com - 18/12/2013, 11:19 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Sebanyak 100 panitia pelaksana Kemah Bakti Desa (KBD) dan Temu Akrab jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, yang menyebabkan meninggalnya Fikri Dolasmantya Surya, diperiksa penyidik gabungan dari Polda Jatim dan Polres Malang di kampus setempat.

Fikri adalah mahasiswa baru jurusan Planologi di ITN yang meninggal saat mengikuti Orentasi Kemah Bakti Desa (KBD) dan Temu Akrab di Kawasan Pantai Goa Cina di Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, 12 Oktober 2013 lalu.

Menurut Kasatreskrim Polres Malang AKP Aldy Sulaiman, Rabu (18/12/2013), ada 100 panitia KBD yang diperiksa secara serentak. "Ada 30 penyidik gabungan dari polda dan polres yang melakukan pemeriksaan," katanya.

Sementara itu, dari peserta KBD, sudah 102 mahasiswa yang diperiksa sebagai saksi sejak Senin (16/12/2013) hingga Selasa (17/12/2013). "Sebanyak 12 orang saksi tidak bisa hadir tanpa ada alasan. Kita akan panggil ke polres setelah pemeriksaan panitia," katanya.

Lebih lanjut, Aldy menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi, ditemukan beberapa pengakuan bahwa selama pelaksanaan KBD ada tindak kekerasan yang dilakukan panitia.

"Ada pengakuan dari beberapa peserta bahwa memang ada tindak kekerasan fisik yang dilakukan panitia kepada peserta. Seperti pemukulan, disuruh berjongkok dan menendang. Tapi yang melakukan hanya beberapa panitia saja," katanya.

Aldy menambahkan, bukan tidak mungkin polisi akan segera menetapkan tersangka dalam kasus meninggalnya Fikri itu. "Tapi kita selesaikan dulu penyidikannya. Bisa karena kekerasan dan kelalaian. Dan kita juga akan segera memeriksa para dosen yang bertugas mengawasi kegiatan KBD itu," tegas Aldy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com