Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Pamekasan Kesulitan Beli Pupuk Subsidi

Kompas.com - 16/12/2013, 19:04 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Petani di Kecamatan Larangan, Kecamatan Kadur dan Kecamatan Pademawu serta Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengalami kesulitan untuk membeli pupuk jenis urea bersubsidi. Kesulitan ini sudah dialami petani sejak 20 hari yang lalu.

Sekalipun ada, harga pupuk urea bersubsidi sudah naik menjadi Rp 95.000 dari sebelumnya Rp 90.000, per 50 kilogram.

Agussalim, petani asal Desa Bunder menuturkan, di sejumlah kios di desanya dan desa tetangga sudah tidak ada pupuk urea bersubsidi. Yang ada hanya pupuk jenis ZA. Padahal kebutuhan pemupukan padi dan jagung saat ini sangat mendesak.

"Jagung saya sudah terlambat 15 hari dari masa normal pemupukan karena kesulitan untuk membeli pupuk," katanya, Senin (16/12/2013).

Pria yang juga nyambi sebagai guru swasta ini menambahkan, untuk mendapatkan pupuk urea bersubsidi, dirinya sudah menitipkan uang terlebih dahulu kepada pemilik kios separuh dari harga biasanya. Tujuannya agar ketika pupuk dikirim oleh pihak distributor, dia bisa mendapatkannya lebih awal.

Kelangkaan pupuk juga dirasakan Mashuri, petani asal Dusun Petang Dua, Desa Lancar, Kecamatan Larangan. Di beberapa agen dan pengecer, kata Mashuri, sudah lama tidak menyediakan pupuk urea. Padahal, sebelum masa tanam, stoknya cukup banyak. Pihaknya heran dengan kejadian itu. Padahal, ada sebagian petani yang lebih awal membelinya sebelum masa tanam, namun tetap tidak mencukupi.

"Kemarin saya sudah beli dan stok lebih awal sebelum menanam. Namun tidak cukup untuk kebutuhan tanaman jagung saya. Ketika mau nambah lagi di agen dan kios sudah tidak ada," terang Mashuri.

Di kelompok tani (Poktan) sendiri, kata Mashuri, juga tidak mendapat kiriman dari distributor. Padahal, anggota Poktan sudah membayar lebih dulu. Namun sampai saat ini belum ada kepastian kapan pupuk itu akan disediakan.

Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan, Jumhari Ghani ketika dikonfirmasi membantah terjadi kelangkaan pupuk. Menurutnya, kelangkaan pupuk disebabkan permintaan dari seluruh kabupaten di Jawa Timur terjadi dalam waktu bersamaan. Akibatnya, pengiriman pupuk ke Pamekasan mengalami sedikit kesulitan. "Kesulitan itu tidak merata dan hanya bagi petani yang tidak tergabung di Poktan saja," katanya.

Selain karena banyaknya permintaan yang bersamaan, pemupukan tanaman petani di sebagian daerah dilakukan secara bersamaan. Akibatnya, stok yang ada di kios-kios tidak mencukupi. Pupuk yang ada di kios itu, diakuinya sisa yang tidak terpakai pada musim tanam tembakau kemarin.

"Pupuk yang tidak terserap di musim tembakau kemarin itu yang dibeli petani. Sehingga ada sedikit pengurangan stok pupuk di Pamekasan setelah kami analisa," ungkap Jumhari.

Jumhari memastikan bahwa stok pupuk di Pamekasan tetap aman. Karena di beberapa kecamatan lainnya setelah ditelusuri, masih dalam kondisi aman. Namun jika ada kios dan pengecer yang menaikkan harga di atas harga eceran tetap (HET) sebaiknya dilaporkan saja. Pihaknya akan menindaklanjutinya. Bahkan jika harga yang dipatok di atas ambang kewajaran, baik kios, pengecer ataupun distributor akan dijatuhi sanksi tegas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com