Mahasiswa Adukan Kematian Fikri ke Ki Hajar Dewantara.

Fikri adalah mahasiswa baru Jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang meninggal dunia yang diduga akibat aksi kekerasan dari para mahasiswa senior saat mengikuti ospek.

Aksi puluhan mahasiswa ini dilakukan di makam Taman Wijaya Brata yang merupakan makam bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. " Kami sengaja mengelar aksi di sini untuk mengadu ke bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara bahwa institusi pendidikan di negara ini belum seperti yang diharapkan. Masih diwarnai tindak kekerasan yang menyebabkan meninggalnya salah satu putra bangsa," ujar kordinator aksi, Andri Yodayo.

Menurut Andri, tindak kekerasan di setiap kegiatan institusi pendidikan harus dihilangkan, bagaimanapun caranya. Peristiwa yang menimpa mendiang Fikri Dolasmantya Surya harus dijadikan pelajaran bagi berbagai pihak terutama pemerintah dan instansi berwenang, agar aksi kekerasan di dunia pendidikan tak terjadi lagi.

"Kami prihatin dengan peristiwa yang menimpa Fikri. Secara tegas kami menolak aksi kekerasan di dunia pendidikan," tambah Andri.

Dia menegaskan, pemerintah perlu membuat regulasi yang jelas dan tegas untuk menghilangkan tradisi kekerasan di dalam kampus. Selain itu, meski telah memberikan kepercayaan penuh kepada mahasiswa dalam menjalankan kegiatan, namun pengelola kampus harus melakukan pengawasan. 

"Alasan sudah tradisi, karena selama ini tidak ada tindakan tegas untuk memutus mata rantai senior junior yang negatif. Sehingga mahasiswa memandang tindak kekerasan kepada adik kelas itu wajar dan turun temurun," lanjut dia.

Aksi solidaritas ini dimulai dengan menyalakan puluhan lilin sebagai simbol keprihatinan. Di halaman makam Ki Hajar Dewantara para mahasiswa juga menggelar doa bersama untuk mendiang Fikri Dolasmantya Surya.

Usai menyatakan sikap, para mahasiswa lantas melakukan kegiatan sosial dengan membagikan nasi bungkus untuk anak jalanan di Yogyakarta.