Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Sinabung Meningkat, Pengungsi Bertambah

Kompas.com - 14/12/2013, 20:58 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis


KARO, KOMPAS.com - Aktivitas Gunung Sinabung terus meningkat dalam lima hari terakhir. Secara visual hal itu tidak terlihat secara mencolok, tetapi secara kegempaan sejak lima hari terakhir terjadi peningkatan aktivitas yang signifikan.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (14/12/2013). Kata Sutopo, berdasarkan data PVMBG Badan Geologi, sejak Selasa (10/12/013) kegempaan vulkanik sekitar 400 kali, kemudian meningkat 500, 700 dan kemarin mencapai 1.000 kali gempa vulkaniknya.

Pada Sabtu (14/12/2013), pukul 06:00 -12:00 terlihat asap putih tebal setinggi 100-400 meter, sedangkan dari seismisitas terjadi 32 kali gempa frekuensi rendah, 388 kali gempa hybrid, dan 6 kali gempa hembusan. Tremor dan amplituda maximum 1 mm. Ini terkait dengan kondisi magma yang kini berada pada kedalaman sekitar 2 km dari kubah kawah.

"Dengan kondisi tersebut Gunung Sinabung berpotensi untuk erupsi," jelas Sutopo. Dia menyebut, belum dapat dipastikan apakah letusannya akan efusif (erupsi tanpa letusan) atau eksplosif (erupsi dengan letusan).

"Status tetap Awas dan radius 5 km. Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius kurang dari 5 km," tegasnya.

Sementara, hingga hari ini jumlah pengungsi terus bertambah. Pada Sabtu (14/12/2013) sore jumlah pengungsi mencapai 17.939 jiwa (5.545 KK). Mereka tersebar di 31 lokasi. Sebelumnya pada Selasa lalu sebanyak 17.201 jiwa (5.503 KK) mengungsi, Rabu sebanyak 17.392 jiwa (5.547 KK), Kamis sebanyak 17.844 jiwa (5.513 KK) dan Jumat 17.918 jiwa (5.537 KK).

Ditambahkan Sutopo, berdasarkan laporan Komandan Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung, Letkol Prince Meyer Putong, bertambahnya jumlah pengungsi tersebut disebabkan karena petugas menyuruh warga yang kembali ke rumah di radius 5 km meninggalkan rumahnya. Ada juga pengungsi yang sebelumnya tinggal di rumah kerabatnya, kini kembali ke pos pengungsian.

"Saat ini masih ada sebagian warga yang tinggal di dalam radius 5 km tidak mau mengungsi. Untuk antisipasi aparat menutup jalan-jalan masuk ke desa, sosialisasi dengan memutar film bahaya gunung api ke masyarakat, dan menempatkan petugas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com