Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Perairan Perbatasan Sebatik Bebas dari Perompak

Kompas.com - 13/12/2013, 21:31 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com
- Lima bulan terakhir, nelayan di wilayah perairan perbatasan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara bisa bernapas lega karena aksi perompakan terhadap nelayan bisa dihentikan oleh TNI AL Nunukan.

”Lima bulan terakhir sudah tidak ada (perompakan, red). Dan kita harapkan seterusnya tidak ada," jelas Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan, Letkol Ignatius Bayu Trikuncoro kepada Kompas.com, Jumat (13/12/2013).

Sebelumnya sejak tahun 2000, perairan perbatasan di Sebatik marak terjadi perompakan terhadap nelayan. Satu nelayan dikabarkan meninggal ditembak perompak karena melawan. Banyak nelayan yang enggan melaporkan aksi perompakan itu karena takut diancam akan dibunuh.

Amannya wilayah perairan perbatasan di Sebatik lima bulan terakhir tak lepas dari diperketatnya pengawasan oleh TNI AL Nunukan. "Dari TNI AL sendiri kita ada namanya opskanla. Opskanla itu sepanjang tahun. Dilaksanakan 365 hari sepanjang tahun. Kemudian menurunkan unsur-unsur patroli di laut serta intelejen di darat. Kita juga sudah memberikan (layanan,) hot line, itu juga hidup sekarang. Jadi kalau ada laporan-laporan mencurigakan, kita juga diinfokan," jelas Letkol Ignatius Bayu Trikuncoro.

Selain memperketat kawasan perairan perbatasan, TNI AL juga menggalakkan siskamling di Pulau Sebatik. “Perompakan itu direncanakan di darat dan akan berakhir di darat. Kita tingkatkan siskamling. Bahwa keluar masuk orang terdata, tamu di atas dua puluh empat jam terdata," jelasnya.

Sementara itu, laporan kasus perompakan terhadap nelayan di perairan perbatasan Sebatik yang diterima TNI AL medio Januari hingga Juli tercatat 16 kasus. “Dari Januari hingga pertengahan Juli itu 16. Dan korbannya semua nelayan kecil yang dicuri mesin pendorongnya. Lima bulan terakhir ini tidak ada, dan harapannya kita, seterusnya tidak ada," harap Letkol Ignatius Bayu Trikuncoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com