Berdasarkan pantauan Kompas.com, dengan menggunakan pipa pagar, parang serta sejumlah senjata tajam lainnya, ratusan keluarga dan kerabat korban menyerang tiga unit rumah milik keluarga terduga pelaku di Jalan Trikora Wosi. Penyerangan yang terjadi pada Jumat siang tersebut, selain membuat panik para tetangga pelaku, 3 rumah milik terduga pelaku rusak berat.
Meski sudah merusak 3 bangunan serta sejumlah peralatan rumah tangga lainnya, namun massa tidak bisa menemukan seorang pun dalam rumah tersebut. Sebab, pemilik rumah telah kabur menyelamatkan diri.
Selain merusak bangunan beserta perabot di dalamnya, massa juga membakar pakaian milik keluarga terduga pelaku. Karena kalah jumlah, polisi yang tiba di lokasi kejadian tak dapat berbuat banyak.
Setelah massa meninggalkan lokasi perumahan milik keluarga terduga pelaku, polisi akhirnya memasang garis polisi guna kepentingan penyidikan lanjutan.
Anarkisme keluarga korban pun berlanjut. Setelah merusak rumah terduga pelaku bernisial AP, massa kemudian memblokade ruas jalan utama di Jalan Yos Sudarso, Manokwari, dengan menggunakan papan reklame, serta membakar ban bekas di tengah jalan. Aksi blokade massa ini membuat arus lalu lintas di daerah itu lumpuh total.
Edison Mofu ditemukan tak bernyawa di dalam rumah milik keluarga terduga pelaku, dengan sejumlah luka di tubuhnya. Antara Edison Mofu dan terduga pelaku diketahui masih memiliki hubungan ipar, karena Edison menikah dengan salah satu keluarga terduga pelaku.
Kasus pembunuhan Edison Mofu telah ditangani aparat Polres Manokwari. Sementara AP yang diduga sebagai otak tewasnya Edison belum diketahui keberadaannya. Begitu juga dengan sang istri korban.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.