Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi dari Ibu yang Jual Ginjal Ternyata Sudah Meninggal

Kompas.com - 12/12/2013, 15:42 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Friza, bayi dari Adel yang ingin menjual ginjalnya, ternyata sudah meninggal. Hal itu disampaikan Sekretaris Kecamatan Sario Selvie Mangindaan yang mendampingi Adel di Rumah Sakit Pancaran Kasih.

"Dari hasil penelusuran kami ternyata anak yang ada di dalam foto yang dibawanya sudah meninggal. Dia masih punya satu anak lagi, tetapi mengalami kebutaan sejak lahir," kata Selvie kepada Kompas.com, Kamis (12/12/2013).

Menurut Selvie, nama lengkap ibu yang diduga mengalami stres dan depresi itu adalah Sutrisna Adelia Soleman, warga Kelurahan Tumumpa, Kecamatan Tuminting. "Karena dia warga Manado jadi kita menanggung biaya pengobatannya melalui program Universal Coverage," tambah Selvie.

Adel ditemukan pingsan oleh Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan ketika sedang "blusukan", Rabu (11/12/2013) sore.

Saat ditemukan di Zero Point, Adel membawa secarik kertas yang bertuliskan keinginannya menjual ginjal demi anaknya. Dia juga membawa foto anaknya.

Mangindaan kemudian memerintahkan polisi Pamong Praja membawa Adel ke rumah sakit dan meminta Selvie untuk mendampinginya.

Saat ditemui di rumah sakit, Adel terlihat depresi dan stres. Dia berteriak-teriak dan tidak menjawab pertanyaan petugas medis. "Bayi yang ada di foto itu sudah meninggal sejak dua bulan lalu, mungkin itu yang membuat dirinya stres. Ditambah lagi anaknya yang satu buta," jelas Selvie.

Oleh Pemkot Manado, Adel kini dipindahkan ke Ruang Perawatan Kelas 3 Rumah Sakit Pancaran Kasih. Seluruh biaya perawatan ditanggung pemkot melalui program Universal Coverage yang menanggung biaya pengobatan warga Manado secara gratis dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan.

Perkembangan Kota Manado yang semakin maju membuat persoalan sosial di tengah masyarakat semakin meningkat pula. Kini, sudah menjadi lazim terlihat pengemis dan orang yang stres berkeliaran di pusat kota. Beberapa warga yang dimintai tanggapannya berpendapat, hal itu menunjukkan pesatnya pembangunan kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com