Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Mayat Bayi Perempuan Dimakan Biawak

Kompas.com - 12/12/2013, 13:32 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com — Warga Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Jember, Jawa Timur, dihebohkan dengan penemuan mayat bayi yang masih lengkap dengan tali pusarnya tengah dimakan dua ekor biawak di aliran Sungai Bedadung, Kamis (12/12/2013).

Mayat bayi tersebut pertama kali ditemukan Hariyadi (21), warga setempat, saat akan mencari biawak di aliran sungai itu. "Waktu itu saya mau nangkap nyambek (biawak) di semak-semak pinggir sungai. Awalnya, saya kira dua nyambek itu makan bangkai kucing," kata Hariyadi.

Hariyadi kemudian mendatangi biawak tersebut untuk menangkapnya. Saat itulah, kata dia, baru diketahui jika yang dimakan dua biawak itu adalah mayat bayi. "Waktu itu mayatnya diseret kembali ke sungai, saya kemudian langsung loncat dan mengangkat mayat bayi itu. Kasihan Mas, kepala hingga lehernya sudah nggak ada, habis dimakan nyambek itu," imbuh dia.

Hariyadi akhirnya meminta bantuan warga sekitar untuk mengangkat mayat bayi tersebut dan menghubungi polisi. "Kalau dilihat dari kondisinya, bayi itu baru dilahirkan. La wong tali pusarnya masih lengkap. Kok tega orangtuanya membuang bayi itu," ucap dia.

Kini mayat bayi malang tersebut langsung dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Daerah (RSD) Subandi untuk diotopsi. Dugaan sementara, mayat bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap dan memang sengaja dibuang oleh orangtuanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com