Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Eks Ketua DPRD Pun Masih Ada di Pinggir Jalan...

Kompas.com - 12/12/2013, 06:37 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com — Buntut dari sengketa lahan makam, Selasa (10/12/2013), jasad Aleksander Taoloin, eks Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, pun dibiarkan berada di tepi jalan. Jasad itu dibiarkan di dalam peti, yang diletakkan di tepi jalan di Kampung Oelolok, Kelurahan Ainiut, Kecamatan Insana.

Sekelompok orang membongkar makam Aleksander dan mengeluarkan peti jenazah berikut jasad Aleksander di dalamnya. Keluarga sudah melaporkan insiden itu, tetapi berpendapat polisi mengabaikan laporan tersebut. Mereka pun membiarkan peti jenazah Aleksander berada di posisi tersebut setelah dikeluarkan massa perusak makam.

"Peti dan jenazah itu masih ada di tepi jalan karena polisi sama sekali tak gubris dan sampai malam ini, tidak ada polisi yang datang sehingga kami keluarga besar masih terus menunggu polisi. Terus terang saja, kami sangat kecewa dengan kinerja polisi," kecam Frans Taolin, adik kandung Aleksander, Rabu (11/12/2013) malam.

Menurut Frans, polisi berbuat seakan-akan kasus ini masih menjadi masalah perdata, padahal sudah jelas merupakan perbuatan kriminal. "Ini adalah masalah pidana yang, tanpa dilaporkan juga, seharusnya polisi sudah menangkap pelakunya yang sudah jelas identitas ataupun alamatnya. Oleh karenanya, kesimpulan sementara ini adalah ada pembiaran yang terencana rapi," kecam dia.

Kepala Polres TTU I Gede Mega Suparwitha membenarkan ada laporan soal perusakan makam. Dia mengatakan, anggotanya sudah mendatangi lokasi makam. "Laporannya sudah ada sehingga sejumlah saksi sudah diperiksa dan Kapolsek Insana sudah koordinasi dengan keluarga ataupun pendekatan agar peti jenazah itu dimasukkan ke rumah, tetapi tidak dilaksanakan oleh pihak keluarga dengan alasan masih menunggu tua adat," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, makam mantan Ketua DPRD TTU periode 1982-1992, Aleksander Taolin, dan istrinya, Agnes Taneo, dirusak sekelompok orang. Tidak hanya dirusak, tetapi peti yang berisi kedua jenazah diambil dari dalam kubur dan dibawa, lalu dibuang di pinggir jalan di Kampung Oelolok. Diduga kuat, motif aksi ini adalah perebutan tanah di wilayah Nekenaek, tempat kedua jenazah semula dikebumikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com