Berdasarkan data Kementerian Agama Kota Samarinda, tercatat di KUA Samarinda Seberang, pasangan yang menikah pada tanggal cantik itu berjumlah satu pasang, sedangkan di KUA Sungai Kunjang dua pasang, KUA Samarinda Ilir tiga pasang, KUA Samarinda Ulu tiga pasang, KUA Samarinda Utara dua pasang, dan di KUA Palaran berjumlah dua pasang.
Kepala Kanwil Kemenag Samarinda Abdul Muis menjelaskan, sebenarnya tradisi nikah pada tanggal cantik itu sudah lumrah, tetapi jumlah peminatnya tidak terlalu besar. Bahkan, pada tanggal kembar tahun lalu, seperti 12/12/2012, jumlah pasangan yang melangsungkan pernikahan hanya belasan.
“Tanggal cantik itu memang ada peminatnya, tapi tidak banyak. Jumlah yang menikah hari ini di Samarinda hanya 17 pasang, tidak sampai puluhan pasang,” ujarnya, Rabu (11/12/2013).
Menurut Muis, dari tahun ke tahun, jelang bulan puasa dan setelah Idul Adha adalah waktu musim nikah. Kedua momen itu lebih menarik daripada tanggal yang berurutan. Sebab, pasangan yang menikah pada waktu tersebut menganggap jelang Ramadhan dan Idul Adha adalah bulan baik.
“Kalau di Samarinda, jelang bulan Ramadhan banyak pasangan melangsungkan pernikahan. Mungkin, menurut mereka, bulan tersebut adalah bulan baik, padahal semua bulan ya baik. Demikian juga dengan tanggal cantik atau tanggal berurutan. Meski peminatnya banyak, tapi yang melangsungkan tidak begitu banyak dibanding sebelum bulan Ramadhan,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.