Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Musim Hujan, Warga DIY Diminta Waspada Bencana

Kompas.com - 11/12/2013, 21:32 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat DIY diminta waspada menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi akan datang pada Januari-Februari. Sebab dengan intensitas curah hujan tinggi dan lama, dapat menyebabkan potensi bencana.

"Di puncak musim hujan, intensitas hujan akan turun sangat lebat, mencapai lebih dari 100 milimeter per hari. Dalam kurun satu hari, ada air hujan sebanyak 100 liter yang turun di tiap luas tanah satu meter persegi," jelas Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Bambang Suryo Santoso, Rabu (11/12/2013).

Dengan intensitas hujan yang mencapai 100 milimeter per hari, warga diminta meningkatkan kewaspadaanya dalam menghadapi potensi bencana seperti tanah longsor dan banjir lahar di sekitar gunung Merapi. Warga yang tinggal di perkotaan juga perlu waspada dengan genangan air di beberapa ruas jalan.

Sejauh ini, musim hujan periode 2013-2014 masih dalam kategori normal. Namun tidak tertutup kemungkinan mengalami penyimpangan jika ada gangguan bersifat global, regional maupun lokal seperti siklon laut selatan, badai La Nina, dan El Nino. Namun sampai saat ini, potensinya belum terlihat. Suhu permukaan air laut masih dalam kondisi normal.

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Tony Agus Wijaya menambahkan, pada saat Natal dan Tahun Baru pihaknya setiap enam jam sekali akan menyampaikan laporan peringatan dini ke stakeholder terkait keadaan cuaca. Termasuk perkembangan jika terdapat kondisi cuaca yang ekstrem.

"Mobilitas warga saat Natal dan Tahun Baru akan meningkat, karena itu kami akan menyampaikan informasi terkait keadaan cuaca," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com