Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tentara Diperiksa Terkait Peluru "Nyasar" ke Bocah Harlan

Kompas.com - 10/12/2013, 20:45 WIB
Kontributor Pare-Pare, Darwiaty Ambo Dalle

Penulis


PAREPARE, KOMPAS.com — Komandan Distrik Militer (Kodim) 1405 Mallusetasi Letkol Inf Sri Widodo menyatakan, pihaknya sedang memeriksa satu anggota TNI terkait peluru nyasar yang mengenai paha kanan Harlan, bocah berusia 7 tahun di Jalan Ambo Matti, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

"Memang ada anggota kami yang telah diperiksa terkait kasus tersebut. Namun, masih dalam proses," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (10/12/2013).

Sri menyayangkan pernyataan Kapolresta Parepare, AKBP Himawan Sugeha, yang menyebutkan proyektil tersebut berasal dari kesatuan militer. "Yang kami sayangkan karena pernyataan itu dikeluarkan hanya beberapa jam setelah kejadian. Sementara hasil uji dari Labfor Polda Sulselbar saja belum keluar," ungkapnya.

Sri mengatakan, seharusnya semua pihak menahan diri dalam mengeluarkan pernyataan. Pasalnya, hasil uji proyektil yang mengenai bocah Harlan hingga kini masih dilakukan. Pihaknya pun masih menunggu hasil pemeriksaan proyektil yang dilakukan Polda Sulselbar.

"Nantinya kalau hasil uji tersebut adalah peluru dari unit kami, tentunya akan kita ambil tindakan tegas," jelasnya.

Sri juga mengungkapkan, salah satu anggotanya yang telah menjalani pemeriksaan oleh Deta VIIII Polisi Meliter (Denpom), memang pada malam kejadian mengeluarkan senjata. Saat itu, katanya, anggotanya tersebut berusaha melerai perkelahian yang terjadi di salah satu kafe yang ada di Lompoe.

"Namun, apa pun alasannya, terlepas apakah peluru itu dari senjata anggota kami atau bukan, tetap saja mengeluarkan senjata di luar masa tugas adalah salah. Tindakan tegas akan kami ambil," ujarnya.

Selain telah menyita senjata aparat tersebut, kata Sri lagi, pihaknya juga ikut menyita 9 butir peluru yang tersisa di senjata milik anggotanya tersebut. "Namun, untuk pembuktian peluru dari kesatuan mana, yang mengenai korban, harus tetap menunggu hasil uji Labfor Sulselbar. Karena informasi yang kami dapatkan, ada peluru lain yang didapatkan di sekitar lokasi kejadian. Artinya, ada 11 peluru. Sementara senjata anggota kami hanya berisi 10 peluru," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com