Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gusdurian Yogya Buka Sekolah Pemikiran Gus Dur

Kompas.com - 10/12/2013, 19:50 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa orang yang tergabung dalam Jaringan Gusdurian mendirikan sekolah pemikiran Gus Dur. Sekolah ini kali pertama dicetuskan di Yogyakarta dan dibuka pada April 2012 lalu.

Kepala Sekolah Pemikiran Gus Dur, Jay Ahmad, Selasa (10/12/2013 mengungkapkan, setelah sukses di periode pertama pada April 2012 dengan 25 peserta, selanjutnya sekolah pemikiran Gus Dur kembali dibuka pada 30 November - 1 Desember 2013 lalu. Peserta yang ikut lebih banyak dibandingkan yang pertama, yakni 35 orang.

Menurutnya, sejak dibuka pendaftaran, sudah ada 90-an orang yang menyatakan ikut, namun dengan sangat terpaksa, hanya 35 orang yang diterima, sebab ada keterbatasan ruangan dan demi keefektifan media diskusi sekolah.

Jay menjelaskan, sekolah pemikiran Gus Dur ditujukan bagi generasi muda yang ingin melihat dan menerjemahkan prespektif pemikiran-pemikiran dan ide Gus Dur. Sebab, apa yang Gus Dur cetuskan dalam pemikirannya sampai saat ini masih relevan dengan fenomena sosial. Seperti menyikapi dan merawat semangat kebhinekaan.

Dasar materi sekolah ini adalah 9 nilai Gus Dur, yakni ketuhanan, kemanusiaan, kesejahteraan, keadilan, pembebasan, persaudaraan, kesatria, kesederhanaan dan kearifan lokal. Sembilan nilai ini hasil dari rumusan pemikiran-pemikiran Gus Dur yang disimpulkan oleh murid-murid Gus Dur dalam simposium tahun 2011 lalu.

"Generasi muda mungkin hanya mengenal Gus Dur sebagai presiden ke-4 RI, namun tidak mengenal prespektif pemikiran-pemikiran beliau. Di sinilah para peserta mulai mengenal 9 nilai Gus Dur, mengkaji dan mengembangkan pemikirannya," jelas Jay Ahmad.

Dia berharap, dengan mengenal, mengkaji dan mengembangkan pemikiran Gus Dur, para peserta mampu meneruskan langkah-langkah tokoh Bapak Bangsa ini dalam menjaga dan merawat kebhinekaan. Menjaga toleransi dan menyikapi fenomena sosial yang ada.

"Sekarang baru di Yogya, ke depan rencananya akan berkembang di berbagai daerah di Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com