Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kematian Fikri, Mahasiswa Asal Mataram Lapor Polisi

Kompas.com - 10/12/2013, 14:38 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Mahasiswa asal Mataram yang menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi di Malang, Jawa Timur, bertekad terus mengawal kasus tewasnya Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) saat mengikuti ospek atau Kemah Bakti Desa di kawasan Goa China, Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timur.

Setelah menggelar demo di depan kampus ITN, Senin (9/12/2013) pagi, kini mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti-kekerasan (AMAK) itu, melaporkan kasus Fikri ke Polres Malang. Laporan tersebut sesuai hasil investigasi terkait meninggalnya Fikri Dolasmantya Surya.

"Laporan kita merupakan langkah awal untuk mengusut kematian Fikri pada Oktober 2013 silam. Karena, kita ingin membawa kasus ini ke jalur hukum," tegas Koordinator Amak, Farid Ramdani, Selasa (10/12/2013).

Menurut Farid, pihaknya sudah beberapa kali berkomunikasi dengan pihak keluarga. Pihak keluarga, katanya, mendukung langkah mahasiswa untuk mengungkap kematian Fikri yang tidak wajar tersebut.

"Beberapa berkas dan keterangan saksi juga ikut dibawa untuk dilampirkan sebagai laporan ke Polres Malang," katanya.

Dari laporan tersebut Farid berharap, polisi bisa mengungkap kematian Fikri dan menindak pelakunya sesuai hukum yang berlaku. Mengenai foto-foto yang beredar di dunia maya, kata Farid, pihaknya sudah mengklarifikasi ke para saksi.

Para saksi sudah membenarkan bahwa foto mahasiswa yang disuruh sujud dan berada di barisan belakang adalah Fikri. Mengenai foto-foto lainnya, tambah Farid, pihaknya juga masih belum mengonfirmasikan ke para saksi, termasuk foto pelecehan seksual.

"Namun, dari keterangan saksi, mereka mengaku diperlakukan tidak manusiawi, seperti disiram air bawang, diminta oral dari singkong yang berbentuk alat kelamin pria, dan pisang yang diberi kecap," katanya.

Farid menambahkan, pihak ITN dan para panitia ospek harus bertanggung jawab atas kasus tersebut. "Jangan menutup-nutupi kasus meninggalnya Fikri itu. Harus terungkap siapa pelakunya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com