Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Siap Tebus Bangunan Wisma di Dolly

Kompas.com - 09/12/2013, 19:25 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, sudah menyiapkan dana Rp 5 miliar untuk menebus bangunan wisma di kompleks lokalisasi Dolly yang akan ditutup sebelum bulan Ramadhan 2014. Dana itu sudah disiapkan dalam APBD 2014.

Setelah ditebus, bangunan-bangunan tersebut akan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kepentingan umum seperti gedung pendidikan anak usia dini (PAUD), balai RT atau RW, atau tempat untuk menunjang aktivitas perekonomian sesuai usulan warga setempat.

"Kami berharap, setelah bangunan wisma-wisma itu ditebus, dapat dimanfaatkan maksimal oleh warga," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Shonhaji, Senin (9/12/2013).

Kata Agus, kompleks lokalisasi Dolly pascapenutupan akan didesain sebagai pusat perekonomian yang lebih besar. Jalan raya Putat yang membelah kawasan prostitusi itu akan diperlebar agar tidak lagi menyebabkan kemacetan.

"Desain kawasan khusus itu sudah kami buat dan siap diaplikasikan usai penutupan lokalisasi," tambahnya.

Karena secara kualitas dan kuantitas cukup tinggi, rehabilitasi kawasan Dolly memang memerlukan konsep khusus, yang tidak sama dengan konsep rehabilitasi empat titik lokalisasi yang sudah ditutup, yakni lokalisasi Klakahrejo, Sememi, Morokrembangan, dan Dupak Bangunsari.

Hingga hari ini, lokalisasi yang konon disebut-sebut sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu dihuni 1.080 PSK dengan 300 lebih mucikari. Mereka mendiami puluhan wisma sebagai tempat tinggal maupun untuk melayani pelanggan.

Sejak tiga tahun terakhir, Pemkot Surabaya melarang adanya PSK baru yang biasa datang seusai libur puasa dan hari raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com