Kepala Bagian Humas Polres Garut, AKP Ridwan mengatakan, ketiga jenazah akan dikirim ke kantor Imigrasi Tasikmalaya bersama 27 imigran yang selamat. "Ini saya di rumah sakit masih menunggu mobil ambulans. Korban seluruhnya menjadi tiga orang," kata Ridwan, Senin (9/12/2013) siang yang dihubungi via sambungan telepon masih di RS Pameumpek.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian mengenai kejadian ini masih minim, termasuk para pelaku yang membantu menyeberangkan para imigran tersebut, apakah sudah ditangkap atau belum. "Tersangka dan lainnya kami belum bisa informasikan," jelas Ridwan.
Sementara itu, data yang dirilis Humas Pemkab Garut menyebutkan, rombongan imigran tersebut bertolak dari Bogor dan tiba di Garut pada Sabtu (7/12/2013) pukul 21.15 WIB. Rombongan yang terdiri dari 20 laki-laki dewasa, 7 remaja dan 3 anak-anak itu menumpang 5 mobil.
"Informasi dari Kesbangpol mereka berasal dari Bangladesh, Myanmar dan Iran. Jumlahnya 30 orang, termasuk tiga anak-anak," kata Basuki Eko, Kepala Bagian Informatika Setda Garut.
Para pencari suaka itu kemudian menginap di Hotel Citra Agung di Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Garut. Pada Minggu dini hari sekitar jam 03.00 WIB, mereka berangkat dari perairan Santolo, Garut menggunakan 2 unit perahu "congkreng".
Seorang warga bernama Jojon asal Kiarakohok, Cikelet menjadi pemandu dalam penyeberangan itu. Rencananya, sebuah kapal besar akan mengantar mereka ke pulau Chrismats, Australia. Kapal itu sudah menunggu di perairan Sancang. Entah apa sebabnya, di tengah perjalanan, Jojon tiba-tiba meloncat dari perahu satu ke perahu yang kedua, sehingga perahu tersebut oleng dan terbalik.
"Mereka ditemukan oleh nelayan jam enam pagi tadi di dekat pelabuan Cipunaga, Kampung Blengbeng, Desa Mekarsari, Cibalong," kata Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.