Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Perempuan, Pria Ini Diseret Motor Sejauh 2 Km

Kompas.com - 06/12/2013, 20:29 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis


GARUT, KOMPAS.com
- Agus (50), warga Kampung Lebakwangi, Desa Panembong, Kecamatan Bayongbong, Garut nyaris mengalami gegar otak setelah dikeroyok Kepala Desa Panembong, Iman dan sekelompok pemuda. Pria ini mengaku diseret oleh para pelaku sejauh dua kilometer.

Diduga aksi keji kepala desa ini dipicu persoalan perempuan. Pasalnya, Agus baru saja melamar seorang perempuan di kampung halaman Kepala Desa Panembong, Iman.

"Mereka memukuli saya dan menyeret saya pakai motor sejauh dua kilo. Seolah saya pelaku jinah. Kata dokter saya bisa gegar otak," kata Agus di rumahnya, Jumat (6/12/2013) siang sambil menunjukkan foto CT scan dari sebuah rumah sakit.

Pria berprofesi sebagai pekerja instalasi listrik itu mengaku sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya itu ke pihak kepolisian. Namun belakangan, ia malah ketakutan sendiri lantaran polisi tak menanggapi laporannya.

"Terus terang saya sekarang takut (diintimidasi terlapor), karena laporan tidak ditanggapi," kata Agus.

Agus menceritakan sebelum peristiwa itu, ia baru saja melamar seorang perempuan yang ada di kampung pelaku. Ia menduga lamaran itulah yang menjadi pemicu penganiayaan yang dialaminya.

"Saya baru melamar seorang janda di kampungnya pak lurah. Mungkin ada hubungannya," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polres Garut, AKP Dadan Garnadi membantah pihaknya mengabaikan laporan Agus (50), pria yang mengaku diseret sejauh dua kilometer oleh kepala Desa Panembong dan rekan-rekannya.

"Tidak benar itu. Kami sudah memanggil saksi-saksi. Bahkan kita sudah menetapkan dua tersangka," kata Dadan melalui sambungan telepon, Jumat (6/12/2013) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com