Pembalakan Liar, Dua Pabrik Kayu Ilegal Digerebek Polisi

Kayu di dua gudang itu diduga hasil pembalakan liar di Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, sebagai lahan milik Perum Perhutani.

Kepala Polres Tasikmalaya Kota, AKBP Noffan Widyayoko mengatakan, di gudang daerah Cibeureum, pihaknya mengamankan sekitar 50 kubik kayu jati gelondongan. Sedangkan di gudang penyimpanan di Indihiang, terdapat sekitar 200 kubik kayu jati gelondongan dan kayu yang sudah diolah menjadi meubeler.

Ditambahkan Noffan, pengungkapan kayu ilegal ini berawal setelah petugas mengetahui ada tiga truk pembawa kayu bakar memasuki wilayah Kota Tasikmalaya. Setelah diperiksa, truk tidak hanya berisi kayu bakar, tapi juga kayu jati.

"Ternyata kayu bakar hanya dijadikan modus untuk menyembunyikan kayu jati yang mereka ambil dari Perhutani," jelas Noffan kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2013).

Hasil dari penyelidikan, kayu-kayu tersebut akan dikirim ke dua gudang penyimpanan dan pengolahan kayu tersebut. Kayu jati itu berasal dari hutan Wahana Bakti atau hutan lindung di daerah Cikalong.

"Ditebang dari lokasi hutan Wahana Bakti. Dibawa ke Kota Tasikmalaya untuk diolah atau dijadikan meubel," kata Noffan.

Untuk sementara, polisi telah mengamankan dua pegawai gudang penyimpanan kayu untuk dimintai keterangan. Sementara, Wakil Ketua Administratur Perhutani Tasikmalaya, Diki Marwan menambahkan, pihaknya telah dirugikan dengan adanya illegal logging di wilayah Cikalong. Tapi pihaknya belum mengidentifikasi berapa jumlah kerugian.

"Jelas kita dirugikan, ada tiga truk pengangkut kayu, satu truk misalkan Rp 5 juta, kalau tiga, kan sudah Rp 15 juta," terang Diki.

Menurut dia, pengiriman kayu bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya sudah ada puluhan kali pengiriman kayu dari wilayah Cikalong ke Kota Tasikmalaya.