Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Balik "Perawan" karena Takut Suami Selingkuh

Kompas.com - 05/12/2013, 19:06 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com — Operasi penyempitan vagina atau vaginoplasty kini menjadi jawaban kegelisahan para ibu rumah tangga. Hal ini karena sebagian besar perempuan yang sudah menikah dan melahirkan anak memiliki ketidakpercayaan diri dengan kehidupan ranjang mereka. Itu sebabnya, tidak sedikit ibu rumah tangga yang nekat menempuh jalan operasi.

Seperti di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Beberapa ibu rumah tangga yang menjalani operasi vaginoplasty beranggapan, operasi tersebut merupakan jalan satu-satunya untuk menghangatkan kehidupan ranjang rumah tangganya. Bahkan, para suami mereka setuju dan mengaku senang dengan keputusan si istri tersebut.

Seperti penuturan seorang ibu berinisial LI. Dia merupakan salah satu ibu rumah tangga yang sudah menjalani operasi vaginoplasty. Sebelumnya, LI telah melahirkan tiga anak. Setelah anak terakhir lahir, dia merasa kondisi vaginanya tidak elastis lagi. LI merasa tertekan saat melakukan hubungan suami istri dengan suami, lantaran dia takut suami tidak puas.

“Saya takut suami tidak puas dengan kehidupan ranjang kami. Meski suami tidak pernah mengeluh, tapi saya tetap merasa gelisah. Pada saat itu, saya bertekad mencari jalan keluar untuk ketakutan saya. Akhirnya melalui semua ide, saya memutuskan untuk operasi,” jelasnya pada Rabu (5/12/2013).

Dijelaskan LI, ketakutan yang dulu dia rasakan membuat kehidupan ranjangnya tidak nyaman. Salah satu ketakutannya adalah sang suami mencari perempuan lain dan berselingkuh. Apalagi, kata LI, sang suami adalah seorang pengusaha dan usianya tergolong muda sehingga mudah mencari perempuan lain.

“Hal itulah yang membuat saya semakin khawatir. Saya sudah melahirkan tiga anak, saya tidak PD karena rasanya vagina seperti melebar. Sedangkan di luar sana, banyak perempuan cantik yang masih perawan, yang mungkin saja menarik perhatian suami saya. Wajar kan kalau saya ketakutan,” ungkapnya.

Untuk itu, vaginoplasty pun menjadi jalan terakhir yang ditempuhnya. Tanpa memedulikan besarnya biaya, LI tetap nekat melakukan operasi vaginoplasty. Hasilnya memuaskan, dan LI merasa kembali seperti perawan saat berhubungan seks pertama kali pasca-operasi.

“Niat saya melakukan operasi ini untuk membahagiakan suami dan menjaga keharmonisan rumah tangga. Suami menghargai usaha saya, dan dia bersyukur memiliki istri pengertian seperti saya. Intinya, sebelum melakukan operasi itu, izin suami yang diperlukan," katanya.

Di tempat yang berbeda, Ketua Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Kaltim, dokter Syafardi SpOG, menjelaskan, vaginoplasty merupakan operasi rekonstruksi vagina. Operasi tersebut bertujuan untuk mengembalikan atau memulihkan vagina tanpa meninggalkan fungsi estetiknya.

“Vaginoplasty mengembalikan keadaan vagina ke bentuk semula. Tidak sedikit perempuan yang menginginkan operasi tersebut sebab hasilnya seperti perawan lagi,” ungkapnya.

Menurut Syafardi, dia sudah belasan kali melakukan operasi vaginoplasty. Semua pasiennya adalah ibu rumah tangga. Alasan semua pasien pun hampir sama, yakni tidak percaya diri dengan kondisi vagina dan merasa tidak nyaman saat melakukan hubungan suami istri.

“Tidak percaya diri adalah alasan mereka melakukan operasi. Mereka ingin membahagiakan suami, dan ada pula yang takut suami berpaling ke perempuan lain. Terlepas dari itu, ada beberapa pasien juga menjalani operasi untuk memperbaiki bentuk vaginanya. Sebab setelah melahirkan, vagina mereka luka dan cedera,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com