Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Bupati Karanganyar, Mantan Anggota DPRD Diperiksa

Kompas.com - 05/12/2013, 12:14 WIB
Sri Rejeki

Penulis

Sumber KOMPAS
SOLO, KOMPAS.com – Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah kembali memeriksa Kurniawan, mantan anggota DPRD Karanganyar dari Partai Demokrat, terkait kasus dugaan korupsi Bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih, Kamis (5/12/2013).

Kemarin ia sempat diperiksa bersama staf DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Karanganyar Wulandari dan tiga saksi lainnya, yakni pegawai Koperasi Serba Usaha (KSU) Sejahtera Ryan atau Oktaryan, Joko, dan Sri Soegani.

Pemeriksaan dilakukan anggota Tim Penyidik Ari Praptono dan Gigih. “Hari ini kami menjadwalkan pemeriksaan lima saksi,” kata Ari Praptono.

Kemarin, saat ditanyai, Kurniawan mengaku pernah mendapat uang dari Rina Iriani, begitu pula partainya. Uang itu sebagai biaya agar partainya mengusung pasangan Romdloni-Silo Hadi Rahtomo dalam Pilkada Karanganyar 2008. Selain oleh Partai Demokrat, pasangan "boneka" ini juga diusung Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Romdloni-Silo diharapkan mengamankan pasangan Rina Iriani-Paryono yang khawatir pesaingnya, Juliyatmono-Sukismiyadi, mundur di tengah jalan (Kompas, 22 Desember 2010). Rina-Paryono diusung PDI-P.

Informasi yang dihimpun Kompas, dalam pembukuan KSU Sejahtera terdapat pengeluaran Rp 210 juta dilengkapi lembar yang ditandatangani Handoko Mulyono dan Tony Iwan Haryono serta tanda tangan mengetahui oleh Rina Iriani tertanggal 21 Juli 2008.

Uang lantas dicairkan melalui cek Bank Bukopin nomor 12731821 dan diterima Ketua DPC Partai Demokrat Karanganyar Rinto Subekti (Kompas, 1 Juli 2010).

KSU Sejahtera adalah koperasi yang menerima dan menyalurkan dana subsidi perumahan Griya Lawu Asri yang diperuntukan bagi pekerja berpenghasilan rendah. Dana subsidi berasal dari Kementerian Perumahan Rakyat.

Anggota Tim Penasihat Hukum Rina Iriani, Muhammad Taufiq mengatakan, kliennya tidak tahu-menahu tentang uang koperasi yang diterima partai-partai dan untuk pemenangan Pilkada. “Klien kami tidak mengerti, tanyakan kepada koperasi mengapa kok uangnya bisa sampai ke partai,” kata Taufiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com