Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirumahkan 5 Bulan, Ratusan Buruh Rokok Tuntut Gaji

Kompas.com - 04/12/2013, 17:13 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Ratusan buruh pabrik rokok Kompas Agung di Kota Malang, Jawa Timur menggelar unjuk rasa menuntut tunggakan gaji segera dilunasi pihak perusahaan. Pendemo adalah karyawan yang dirumahkan tanpa digaji selama lima bulan.

Aksi buruh pabrik rokok itu digelar di perusahaan rokok yang berlokasi di Jalan S Supriyadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Rabu (4/12/2013). Para buruh yang mayoritas perempuan itu menuntut agar pihak perusahaan segera membayar gaji mereka setelah lima bulan dirumahkan.

"Setelah dirumahkan, pihak perusahaan sudah sepakat untuk tetap memberikan gaji pada para buruh sebesar Rp 100.000 per minggu," kata Sutiami, salah satu buruh ditemui di sela aksi.

Gaji tersebut, jelasnya, merupakan kompensasi atas keputusan perusahaan yang tidak lagi memproduksi rokok. "Namun sejak delapan minggu terakhir, gaji kami sudah tak diberikan lagi. Kami mau menagih gaji kami," katanya.

Awalnya, cerita Sutiami, pihaknya memang rutin digaji Rp 100.000 per minggu oleh perusahaan. Tapi sejak delapan minggu lalu, para buruh yang dirumahkan sudah tidak digaji lagi. "Kami sudah menagih, tapi sampai sekarang tak juga dibayar," keluh perempuan yang sebelumnya bekerja di bagian penggilingan tembakau itu.

Sutiami juga mengaku ada pemotongan gaji sejak pabrik rokok masih beroperasi. "Awalnya gaji buruh senilai Rp 25.000 per hari, disunat menjadi Rp 20.000. Sudah dipotong, buruh dirumahkan lagi. Jelas kami semakin susah," katanya.

Sementara itu, menurut salah satu perwakilan perusahaan yang tidak bersedia menyebutkan namanya, mengatakan, pabrik rokok Kompas Agung sudah tidak lagi berproduksi sejak Juli 2013 lalu. "Karena sudah tidak beroperasi, terpaksa perusahaan harus merumahkan para buruh. Karena harus melakukan restrukturisasi keuangan dulu," katanya.

Saat ditanya soal nilai gaji yang harus dibayarkan pada buruh, pihaknya mengaku jumlahnya mencapai Rp 36 juta per minggu untuk 400 buruh. "Untuk gaji yang belum terbayar selama delapan minggu," akunya kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com