Ditemui sejumlah wartawan di kediamannya, Lim Nyiuk On mengaku aksi perampokan itu terjadi saat dirinya sedang sendirian di rumah. Tiba-tiba, dia didatangi tiga orang yang dikiranya akan berbelanja.
"Yang satu berdiri di pintu, satunya tanya barang-barang kios dan yang satunya masuk ke dalam kamar tanpa saya ketahui. Tak berapa lama kemudian dari dalam kamar tidur saya, terdengar bunyi keras dan tiba-tiba salah satu perampok itu berlari keluar dan diikuti dua orang temannya, kemudian mereka langsung kabur dengan menggunakan dua sepeda motor,” ungkap Lim Nyiuk On.
Begitu ketiga pelaku kabur, Lelia sempat berteriak memanggil anaknya yang rumahnya bersebelahan. Namun terlambat, karena para pelaku sudah pergi jauh.
"Saya pun memeriksa isi lemari ternyata uang senilai Rp 8 juta, satu kalung emas, dua gelang emas, serta buku tabungan hilang,” jelasnya.
Lelia mengaku tidak curiga kalau tiga orang tersebut punya niat jahat terhadap dirinya. Sebab, dua orang pelaku mengenakan pakaian dinas masing-masing mirip perusahaan Daerah Air Minum dan linmas (hansip).
“Mereka pakai baju PDAM dan linmas itu mungkin untuk menyamar supaya orang tidak curiga. Yang masih hafal wajah mereka dan waktu mereka ngomong dialeknya seperti orang Bugis. Tadi begitu selesai kejadian, saya sudah lapor ke Polres TTU,” kata Lelia.
Dihubungi terpisah, Kapolres TTU, AKBP I Gede Mega Suparwitha, mengatakan, kasus tersebut baru saja dilaporkan. "Yang pastinya semua laporan yang masuk ke kita akan kita proses sampai tuntas, termasuk kasus perampokan ini,” ujar Suprawitha singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.