Berdasarkan pantauan Kompas.com di Samarinda, beberapa titik terendam dengan ketinggian antara 50 cm hingga 70 cm. Lokasi yang diterjang banjir antara lain simpang empat Lembuswana, simpang empat Sempaja, simpang tiga Jalan Pangeran Suryanata, Lambung Mangkurat, kawasan Gunung Kapur, Jalan Damai, kawasan Bengkuring, simpang empat Jalan Anta Sari dan Juanda.
Terlihat beberapa polisi dan puluhan petugas Dinas Perhubungan berjaga untuk mengatur lalu lintas. Tapi kemacetan tak berhenti, lantaran kendaraan berebut jalan menghindari lokasi air yang tinggi.
Menurut Nursalim (29), warga Jalan Pangeran Antasari, banjir di Samarinda sudah berlangsung sejak tiga hari yang lalu. Banjir menyebabkan banyak motor yang mogok di tengah jalan sehingga menyebabkan kemacetan kendaraan hingga 1 km.
“Banjir ini diakibatkan tingginya curah hujan. Meski hujannya cuma satu jam, Jalan P Antasari sudah banjir selutut orang dewasa,” jelasnya, Senin (2/12/2013).
Warga lainnya, Evelinna (23) mengatakan, kondisi di Jalan AW Sjahranie lengang, kendaraan tidak ada yang berani melintas lantaran kondisi air setinggi dada orang dewasa. “Banjirnya bisa dipakai berenang. Anak-anak banyak membawa ban dan bermain perahu di Jalan AW Sjahranie. Kalau motor melintas, pasti tidak bisa terus berjalan melawan arus,” urainya.
Sementara itu, tidak sedikit warga yang mengeluh atas kondisi banjir ini. Bencana ini ditengarai akibat drainase yang jelek sehingga pembuangan air tidak berfungsi.
“Sekarang musim hujan banyak drainase yang buntu, makanya banjir semakin parah. Belum lagi tambang yang merajalela, membuat Samarinda seperti kota yang terkepung banjir walau hujan satu menit,” kata Muyan, warga Jalan Juanda Samarinda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.