BENGKULU, KOMPAS.com — Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan, pembangunan stasiun satelit di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dibatalkan. Lokasi pembangunan akan dipindahkan ke Papua.
"Sebab, dari penelitian dan rekomendasi para ahli, lokasi di Biak, Papua, lebih tepat sehingga rencana di Enggano dibatalkan," kata Gusti di Bengkulu seperti dikutip dari Antaranews.com, Sabtu (30/11/2013), saat membuka seminar Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (Hipgabi).
Menurut Gusti, pembangunan satelit di Pulau Enggano merupakan salah satu rekomendasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Namun, setelah dilakukan kajian dan penelitian, lokasi di Biak lebih tepat untuk peluncuran satelit.
"Bahkan, peneliti dari India dan Rusia juga berencana memasang alat peluncuran satelit di Biak, Papua," ujar Gusti.
Meski tidak terealisasi di Enggano, Menristek menyampaikan terima kasih atas dukungan dari masyarakat Bengkulu terhadap rencana pembangunan stasiun tersebut.
Selain membangun stasiun peluncur satelit, saat ini pemerintah juga sedang mengupayakan pemindahan teropong bintang yang ada di Lembang, Bandung, Jawa Barat, ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelumnya, Lapan sudah melakukan survei lokasi pembangunan stasiun peluncuran satelit di Pulau Enggano yang berjarak 106 mil laut dari Kota Bengkulu.
Tim survei dari Lapan dan Pemerintah Provinsi Bengkulu bahkan menetapkan tiga calon lokasi pembangunan yang sudah disurvei. Ketiga lokasi tersebut berada di bagian selatan pulau atau masyarakat menyebutnya "sebalik" pulau karena tidak ada permukiman di kawasan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.