Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPRD Dikabarkan Tertangkap Selingkuh di Kamar Hotel

Kompas.com - 30/11/2013, 10:50 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Tim Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Polda NTT menjaring lima pasangan selingkuh di tiga hotel di Kota Kupang, Jumat (29/11/2013) kemarin. 

Satu dari lima pasangan yang terjaring adalah oknum Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang, berinisial YM, bersama wanita yang diduga selingkuhannya. Wanita itu diketahui bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten Kupang.

Sebuah sumber di lingkup Polda NTT membenarkan kabar ditangkapnya YM dalam razia pekat itu. YM diciduk saat berduaan dengan wanita yang sudah bersuami itu di Hotel WL di Penfui Kupang.

Namun, YM yang dikonfirmasi via telepon selulernya, membantah telah terjaring dalam operasi tersebut. Dia berkilah, kehadirannya di Polda NTT untuk urusan keluarga. "Beta (saya) di Polda NTT itu ada urusan lain. Tetapi saat tiba di sana orang-orang yang terjaring itu ada dan pas dikasih turun," kata YM.

Satu dari empat pasangan selingkuh lainnya terjaring di Hotel WL, berinisial YN dan LJ. Tiga pasangan lainnya, dua pasangan masing-masing berinisial RN dan AM, serta AS dan SW terjaring di Hotel TL di Oesapa.

Satu pasangan lagi terjaring di sebuah homestay di Lasiana. Profesi dari empat pasangan selingkuh itu, diantaranya sebagai guru, pegawai swasta dan ibu rumah tangga.

Rata-rata empat pasangan yang terjaring dalam operasi itu sudah berusia paruh baya. Status empat pasangan selingkuh itu rata-rata memiliki suami atau istri yang sah. Usai menjalani pemeriksaan hingga sore hari, pasangan selingkuh itu dipulangkan.

Para pasangan selingkuh itu dikenakan wajib lapor di Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda NTT. Beberapa pasangan yang ditanya polisi saat keluar dari Polda NTT mengaku kapok dengan aksi yang mereka lakoni. Mereka mengaku bertobat tidak mengulangi perbuatan yang sama.

Kepala bidang Humas Polda NTT, AKBP Okto Riwu, yang dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya operasi pekat tersebut.

Operasi pekat menyasar penginapan yang diduga digunakan sebagai tempat mesum pasangan selingkuh. Namun untuk alasan privasi, Okto tidak menyebutkan siapa saja yang terjaring dalam operasi pekat tersebut.

"Dari aspek hukum, operasi pekat merupakan  penertiban, sehingga pasangan selingkuh yang terjaring ini akan dipulangkan ke rumah masing-masing karena tidak ada unsur pengaduan dan tidak ada yang merasa dirugikan, terkecuali ada yang menuntut baru ditindaklanjuti menurut aturan hukum yang ada," ujar Okto lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com