Maria Nazarena kepada Kompas.com Kamis (28/11/2013) menceritakan, Senin lalu dia baru saja datang dari Bali dan menginap di Hotel Lingkar Ketapang Banyuwangi. Di hotel tersebut ia bertemu dengan seorang laki-laki yang mengaku bernama Jackson. Ia menawarkan paket wisata ke Gunung Ijen, Gunung Bromo Probolinggo dan Yogyakarta dengan membayar biaya Rp 750.000.
Menurut Maria, ia dan kedua rekannya percaya karena saat membayar ia mendapatkan kuitansi atas nama hotel tempat ia menginap. Ia sempat curiga karena harganya murah, namun Jackson meyakinkan tour guide yang akan mendampingi mereka free atau tidak perlu dibayar sehingga harga paket yang dibayarkan lebih murah dibandingkan agen travel lainnya.
Dari ketiga tempat yang masuk dalam paket wisata, ia dan kedua kawannya hanya mengunjungi Gunung Ijen pada Selasa (26/11/2013) lalu. Setelah turun mereka dibawa ke Probolinggo dan ditinggal di Pusat Informasi Turis di Kabupaten Probolinggo. Sedangkan tour guide mereka yang bernama Alfa meninggalkan mereka begitu saja.
"Alfa yang menemani kami dari hotel, ke Gunung Ijen sampai ke Probolinggo," katanya sambil menunjukkan kuitansi yang masih ia simpan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Vincent, turis asal Perancis, Kamis (28/11/2013). Ia mengaku sempat kebingungan setelah ditinggal di Probolinggo. Akhirnya mereka berinisiatif untuk kembali ke Banyuwangi dan melaporkan kasus penipuan tersebut ke pihak kepolisian.
Ia mengaku visa kunjungan wisatanya tinggal 2 minggu, sedangkan visa milik kedua kawannya asal Argentina tinggal 4 hari. "Tanggal 2 kami sudah harus ke Jakarta untuk kembali ke negara asal kami", ungkapnya dalam bahasa Inggris.
Ketiga turis tersebut menginginkan uangnya kembali, jika tidak, ia akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak konsulat negaranya masing-masing. "Bukan masalah nominal uang, tapi kenyamanan dan waktu kami terbuang percuma. Dan kami kapok datang ke Banyuwangi," ungkap Maria dengan wajah kesal.
Sementara itu Bripda Ricki, Polisi Pariwisata Polres Banyuwangi membenarkan ada laporan tersebut. "Sementara kami menampung ketiga turis tersebut dan berusaha memfasilitasi ke pihak hotel yang bersangkutan. Jika memang ada unsur penipuan, maka akan kami tindaklanjuti ke proses hukum. Dan kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.