Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Kamar Kos

Kompas.com - 27/11/2013, 14:05 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Sukarno (46), ditemukan tewas di dalam kamar kontrakannya di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (27/11/2013).

Jenazahnya lalu dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi agar diketahui penyebab kematiannya. Jasad itu kali pertama ditemukan oleh Yuli, tetangga korban, pagi tadi.

Penemuan tersebut sempat membuat ribut warga. Namun kegemparan tak berlangsung lama, karena polisi segera datang usai mendapat laporan.

Selesai melakukan olah tempat kejadian perkara, petugas kemudian membawa jenazah pria yang berprofesi sebagai guru itu ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani visum.

"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Dari rekam mediknya, dia menderita sakit jantung," kata Ajun Komisaris Siswandi, Kepala Subbag Humas Polres Kediri Kota.

Yuli, tetangga sekaligus orang pertama yang mengetahui jenazah Sukarno, mengatakan, sempat bertemu korban pada pagi sekitar pukul 05.30 Wib. Bahkan, saat itu Sukarno sempat memasak air untuk mandi.

"Awalnya saya lihat airnya mendidih tapi kok gak diangkat dari kompor, terus saya coba cari dia di kamarnya. Saya ketok-ketok pintu kamarnya gak dibuka. Saya telepon juga gak diangkat. Akhirnya saya panggil warga. Baru diketahui kalau dia sudah meninggal," tutur Yuli.

Yuli mengaku tidak mengetaui asal usul Sukarno. Pria yang dikenal ramah itu selama ini tinggal di kontrakan milik Wati Suharjo, bahkan sejak tujuh tahun lalu.

Selain mengajar di sebuah SD, Sukarno dikenal sebagai pemain musik organ. Hanya saja, Yuli menambahkan, selama ini Sukarno diketahui menderita komplikasi penyakit.

Tiga bulan yang lalu, kata dia, duda yang sudah menikah beberapa kali dan juga tengah menyiapkan pernikahannya yang ketiga itu juga terserang stroke ringan, namun dapat tertolong. "Mungkin tadi pagi itu penyakit jantungnya kambuh," kata Yuli menduga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com