Dengan mengenakan pita hitam di lengan dan sebagian di kepala, para dokter tersebut menuntut pembebasan tiga dokter yakni dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani, Hendy Siagian dan Hendry Simanjuntak.
Sementara itu, menurut Ketua IDI Solo, Dr. Adji Suwandono, SH, aksi tersebut diikuti lebih dari seratus dokter di Solo. "Kita harus hentikan kriminalisasi dokter. Kasus yang menimpa tiga rekan kita sudah menyalahi prosedur. Seharusnya diselesaikan terlebih dahulu secara internal IDI," kata Adji.
Sementara itu, unjuk rasa para dokter itu ternyata menjadi ajang mengais rejeki bagi fotografer amatir. Mereka sigap memotret setiap dokter yang datang dan turun dari mobil. Satu lembar foto mereka jual dengan harga Rp 30.000 hingga Rp 50.000.
Randi, seorang fotografer amatir yang ditemui Kompas.com, mengakui dia memang mengadu untung di unjuk rasa para dokter itu. "Coba-coba aja Mas. Siapa tahu dokter-dokter itu mau beli fotonya," katanya kepada Kompas.com.