Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Yogya Tak Terganggu Isu Penyadapan

Kompas.com - 26/11/2013, 20:59 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Memanasnya hubungan antara Indonesia dengan Australia berdampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan asal negeri Kanguru ke Indonesia, khususnya ke kota Gudeg, Yogyakarta.

"Sejauh ini belum ada pembatalan perjalan turis dari Australia ke Yogyakarta," jelas Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Deddy Pranowo, Selasa (26/11/ 2013).

Deddy Pranowo menuturkan, jumlah terbanyak wisatawan yang datang ke Yogyakarta berasal dari Malaysia dan Belanda. Namun demikian, Australia tetap masuk ke 10 besar wisatawan dari mancanegara yang berkunjung ke Yogyakarta.

"Biasanya paket wisatanya Bali-Yogyakarta, sehingga saat ini kunjungan wisatawan mancanegara terbanyak tetap pulau Bali. Yogya menjadi kunjungan kedua setelah Bali ," jelasnya.

Menurutnya, tidak menurunnya jumlah kunjungan wisatawan asal Australia ke Yogyakarta, karena di kota pelajar ini tidak terjadi aksi yang berlebihan terkait tindakan penyadapan Australia terhadap Indonesia. Kondisi yang kondusif ini menjadikan wisatawan tetap merasa nyaman untuk berkunjung ke Yogyakarta.

"Jaminan keamanan dari Pemerintah Yogyakarta bagi wisatawan dari Australia dan mahasiswa dari Australia sangat efektif menekan dampak negatif memanasnya hubungan kedua negara," tandasnya.

Pelaku wisata di Yogyakarta berharap permasalahan antara Indonesia dengan Australia dapat segera selesai, dan hubungan kedua negara bisa normal kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com