Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Pemekaran, Warga Buton Selatan Kepung DPRD Sultra

Kompas.com - 26/11/2013, 16:44 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Ratusan warga Buton Selatan berunjuk rasa di gedung DPRD Sulawesi Tenggara di Kota Kendari, untuk menuntut pemekaran, Selasa (26/11/2013). Mereka nyaris bentrok dengan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.

Massa yang berasal dari berbagai kecamatan di wilayah itu, berusaha menerobos barikade polisi untuk menemui anggota DPRD Sultra. Aksi saling dorong para pengunjuk rasa dengan polisi dan petugas Sat Pol PP di tangga gedung dewan tak terhindarkan. Bahkan para demonstran berebut ban bekas dengan polisi karena massa berniat membakar ban itu di depan gedung DPRD.

Aksi mereka berhenti setelah Ketua DPRD LM Rusman Emba dan dua anggota dewan yang lainnya menemui warga Buton Selatan. Sebelumnya, warga Buton Selatan ditemui oleh seorang anggota DPRD dari daerah pemilihan Buton, Baubau dan Wakatobi, Wa Ode Hasniati. Namun massa tak puas, mereka tetap memaksa masuk dan membubarkan rapat paripurna DPRD Sultra.

Koordinator aksi Asman dalam orasinya, menyatakan, aspirasi pemekaran Buton Selatan  disuarakan sejak tahun 2007 kemudian tahun 2008 DPRD Buton mengeluarkan keputusan dan tahun 2010 Gubernur Sultra menyetujui pembentukan daerah otonomi baru Kabupaten Buton Selatan.

“Buton Selatan telah dinyatakan masuk dalam 19 daerah calon otonomi baru yang memenuhi percepatan administrasi teknis dan titik kelayakan, untuk menjadi kabupaten baru melalui Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2007. Namun hingga kini pemerintah kabupaten dan provinsi belum menyetujui pembentukan kabupaten Buton Selatan, padahal secara administrasi sudah lengkap dan memenuhi syarat,” ungkap Asman, di depan gedung DPRD Sultra, Selasa (26/11/2013).

Mereka menduga, ada ketimpangan dalam proses pemekaran Buton Selatan, padahal usulan dan pembentukkannya hampir bersamaan dengan pemekaran Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan. “Jadi wajar kami mencurigai Gubernur Sultra mencoba menghalangi proses pemekaran Buton Selatan. Terus memangnya ada apa dengan Buton Selatan. Kok kabupaten lain sudah ditetapkan menjadi DOB seperti Konawe Kepulauan dan Kolaka Timur,” tambahnya.

Ketua DPRD Sultra, LM. Rusman Emba dan anggota dewan lainnya yakni Muh. Basri dan La Ode Izat Manarfa yang menemui masyarakat Buton Selatan, berjanji akan meneruskan aspirasi masyarakat dengan mengundang Bupati Buton dan Gubernur Sultra terkait pembentukan wilayah otonom baru.

“Dalam waktu dekat kami akan segera mengundang para pihak yang terlibat dengan proses pemekaran Buton Selatan, untuk mencari solusi dari tuntutan warga,” jelas Rusman di hadapan ratusan masyarakat Buton Selatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com