Aulia Diva dan Santika, keduanya berumur 9 tahun, mengalami luka di bagian kepala dan kaki karena terkena pecahan kaca. Sementara Vera, Siti, Wanda, dan Isna, mengalami luka ringan dan tidak harus menjalani perawatan di rumah sakit. Selain luka di kepala, korban juga mengalami shock setelah peristiwa tersebut.
Salah satu guru di SDN Bolon 1, Sumartini (59), kepada Kompas.com di lokasi kejadian mengatakan, tiga kali petir menyambar atap sekolahnya. Yang terakhir kali, petir merusak sebagian atap dan kaca ruang kelas 3. Peristiwa itu terjadi seusai jam sekolah dan hanya ada enam siswa yang masih tinggal di sekolah.
"Setelah jam sekolah, cuaca saat itu memang hujan dan ada petir, sebagian besar pulang dan beberapa siswa masih bermain di sekolah. Saat itu, saya ingatkan untuk masuk saja ke dalam kelas. Tiba-tiba petir menyambar keras sekali. Saya dan murid saya berhamburan keluar dan menangis," kata Sumartini, guru kelas 3, Selasa (26/11/2013).
Sumartini lalu mengetahui ada darah berceceran di kelas dan setelah memeriksa kondisi murid-muridnya, tiga siswa mengalami luka karena pecahan kaca. Tiga lainnya terkena serpihan genteng yang jatuh akibat disambar petir. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.