Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kerusuhan di Surabaya Versi PSHT

Kompas.com - 26/11/2013, 15:16 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Kerusuhan yang terjadi di Jembatan Branjangan, menurut versi SH Teratai, karena terdapat dua anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang disandera oleh warga.

Rosadi, Sekretaris II PSHT Cabang Surabaya, menilai, tindakan ini merupakan reaksi dari aksi yang dilakukan oleh warga.

"Saat itu terdapat dua anggota yang disandera oleh warga, bahkan mereka hendak dibakar, dibuktikan di situ ada bensin dan soda api," kata Rosadi, Selasa (26/11/2013).

Rosadi mengatakan, saat disandera, warga meminta agar teman-teman dari PSHT datang ke tempat itu sehingga anggota PSHT pun kembali datang ke lokasi untuk menyelamatkan dua anggotanya yang disandera itu.

"Anggota kami ada yang disandera dan mereka mengalami luka-luka karena dianiaya warga. Bahkan satu anggota PSHT lainnya, Arif, yang juga menjadi korban," kata Rosadi.

Rosadi juga membantah jika anggotanya membuat keributan dengan menggeber knalpot. "Anggota kami banyak yang melintas dengan mengendarai motor, jadi wajar jika bising, itu bukan menggeber," kata Rosadi.

Menurut Rosadi, pemicu dari keributan ini karena terdapat portal di jembatan itu. Di jembatan yang masih dalam pengerjaan itu, bagi yang melintas harus memberikan sejumlah uang. "Mungkin itu pemicunya, mungkin uangnya kurang atau apa," kata Rosadi.

Dia juga membantah jika anggotanya melukai warga terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com