Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ambon, Sudah Tiga Pekan Listrik Padam

Kompas.com - 26/11/2013, 14:34 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Pemadaman listrik secara bergilir yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kota Ambon membuat warga di sejumlah kawasan resah dan mengeluhkan kinerja PLN.

Warga sangat resah karena pemadaman listrik secara bergilir ini terjadi setiap hari tanpa pemberitahuan sebelumnya. Pemadaman bahkan terjadi di waktu siang maupun malam hari.

“Setiap hari listrik padam. Pemadaman juga tidak mengenal waktu baik siang maupun malam anehnya pemadaman selalu terjadi berkali-kali setiap harinya,” keluh Abraham Alfons salah seorang warga Passo, Kecamatan Baguala, Selasa (26/11/2013).

Sejak tiga pekan terakhir ini, pihak PLN memang selalu memadamkan listrik di Kota Ambon secara bergilir. Akibat pemadaman tersebut pengusaha warnet di Kota Ambon yang mengandalkan jasa PLN juga mengeluh.

Pemadaman listrik ini juga mengganggu aktivitas warga lainnya termasuk aktivitas belajar siswa di Ambon. “Kita harus mengeluarkan biaya untuk Bahan Bakar Minyak kalau tidak usaha kita tidak jalan,” ujar Dar Alidrus pengusaha warnet di kawasan Batu Merah.

Warga mengeluh karena meski selalu membayar tunggakan rekening listrik tepat waktu, namun PLN terus saja memadamkan aliran listrik di Kota Ambon. Pemadaman pun sempat menghambat rapat koordinasi pemerintah provinsi Maluku pada Senin kemarin. Akibatnya, pejabat Gubernur Maluku, Saut Sitomorang yang saat itu sedang membacakan sambutannya marah besar.

Terkait masalah pemadaman listrik ini Perwakilan Humas PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Swet Hetharia, menjelaskan, pemadaman terjadi karena adanya krisis daya akibat mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sedang rusak.

"Pemadaman listrik dilakukan secara bergilir karena mesin diesel milik PLN sedang mengalami kerusakan," ujar Swet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com