Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petasan Kembali Marak, Polresta Manado Gelar Razia Lagi

Kompas.com - 26/11/2013, 09:37 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Menjelang perayaan Tahun Baru, peredaran kembang api dan petasan di Kota Manado kembali marak. Banyak warga Manado mengisi perayaan Tahun Baru dengan menyalakan kembang api dan membunyikan petasan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Polresta Manado, Kombes Pol Sunarto berjanji akan melakukan razia terhadap penjualan petasan. "Kalau kembang api diijinkan, tetapi kalau petasan dilarang karena membahayakan orang lain, kami akan razia," tegas Sunarto, Selasa (26/11/2013).

Berdasarkan pantauan di beberapa pusat Kota Manado, beberapa toko besar dan distributor kembang api mulai buka dan menawarkan berbagai jenis kembang api dan petasan. Kebanyakan petasan dan kembang api tersebut merupakan produk impor buatan Cina.

Harganya bervariasi dari puluhan ribu sampai belasan juta. Selain petasan yang diproduksi pabrik, di Kota Manado juga marak beredar petasan rakitan yang dibuat dari kaleng bekas menyerupai bazoka yang disebut sperak.

Petasan rakitan yang dipicu dengan menuangkan cairan spritus ini mampu mengeluarkan bunyi letusan yang sangat keras, nyaris menyerupai ledakan bom.

"Kita juga akan merazia sperak yang sudah mulai marak dibunyikan itu. Kita sedang mempelajari apakah itu termasuk kategori mercon. Sudah beberapa yang kita amankan. Pembuat dan penjualnya akan kita razia juga. Itu berbahaya, bisa mengangetkan pengendara di jalan," ujar Sunarto.

Sunarto juga mengimbau agar para orangtua bisa mengawasi anak-anaknya yang suka membunyikan petasan dan sperak. Menurutnya perayaan natal dan pergantian malam tahun baru tidak harus menganggu kenyamanan warga lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com