Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tere Liye Berbagi Ilmu Menulis dengan Guru Magelang

Kompas.com - 25/11/2013, 22:38 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Para guru bahasa Indonesia SMP, SMA, SMK seluruh Kota Magelang berkesempatan menggali ilmu dari seorang penulis buku fiksi, Tere Liye, dalam talkshow yang diadakan oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi, Kota Magelang, di gedung Wiworo Wiji Pinilih, Kota Magelang, Senin (25/11/2013).
 
Mereka pun tampak antusias, tidak segan-segan untuk bertanya dengan narasumber atau sekadar berbagi ilmu dan motivasi dengan sesama peserta. Selain para guru,  ikut hadir pula para mahasiswa, pecinta literasi dan penggiat perpustakaan. Kegiatan bertema "Dengan Membaca Kita Berkarya" ini digelar dalam rangka pengembangan minat dan budaya baca pada hari kunjungan perpustakaan tahun 2013
 
Semangat juga tampak ditunjukkan oleh Tere Liye ketika menyampaikan materi, berbagi inspirasi dan tips bagaimana menjadi penulis yang baik, hingga mampu menembus dunia penerbitan buku ataupun surat kabar.
 
Menurut Tere, menjadi penulis memang harus diawali dengan budaya membaca terlebih dahulu. Namun, saat ini budaya itu semakin kurang diminati masyarakat khususnya generasi muda. Kebanyakan mereka lebih memilih menonton televisi, browsing internet dan media sosial.
 
“Membaca dan menulis itu awal kita untuk berkarya. Tak akan menyesal orang-orang yang suka menghabiskan waktu dengan membaca buku. Jika tidak bermanfaat sekarang, esok lusa pasti akan berguna, banyak-banyaklah membaca sekarang,” ucap penulis buku Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin ini.
 
Dikatakan Tere, banyak alasan orang malas membaca, di antaranya karena kesibukan, pemahaman, kebiasaan, prioritas atau bahkan memang tidak suka atau gemar membaca.
 
Pria asal Bandung ini berujar bahwa membaca hanya butuh niat, sedangkan buku bisa meminjam ke siapapun, bisa ke perpustakaan atau datang ke tempat lainnya.
 
“Jangan hanya update status di media sosial saja, membaca dan manulis seperti artikel dan buku juga tak kalah penting," ujarnya.
 
Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, mendukung penuh atas penyelenggaraan kegiatan ini. Sebab menurutnya, kegiatan bisa mendorong lebih kuat minat baca maupun menulis bagi masyarakat.
 
"Masyarakat yang datang ke perpustakaan tidak hanya untuk meminjam buku, namun juga dapat termotivasi untuk berkreasi, khususnya melalui hobi atau bakat menulis," kata Sigit.
 
Sigit juga meminta agar pihak pengelola perpustakaan bisa memperhatikan sistem penataan, manajemen, koleksi bacaan sampai pelayanan. Sehingga bisa terwujud sebagai kota pustaka yang bisa menjadi wahana pendidikan menarik dan mengesankan bagi semua lapisan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com