Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Presiden, Sekolah Kami Beralas Tanah Berdinding Bambu"

Kompas.com - 22/11/2013, 20:36 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


SUMENEP, KOMPAS.com — Sudah enam bulan lamanya, 65 siswa dan siswi Madrasah Ibtidaiyah Al Hasanat, Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, belajar di ruang kelas yang terbuat dari bambu dan beralaskan tanah. Sekolah mereka ambruk karena dimakan usia.

Sekolah yang ditempati mereka pun saat ini tidak nyaman. Sebab, sewaktu-waktu, kelas itu bisa tertimpa longsor karena lokasinya berada di bawah tebing.

Mufti Ali Nur, salah satu guru di sekolah tersebut, Jumat (22/11/2013), mengatakan, ada kelas yang belum roboh. Namun, tidak mungkin kelas itu ditempati untuk belajar-mengajar. Para guru lebih memperhatikan keselamatan dan ketenangan siswa untuk belajar.

Para guru sepakat membuat ruang belajar baru, walaupun terbuat dari bambu. Untuk membuat kelas baru, sejumlah wali murid dan warga setempat membantu membangun sekolah walaupun menggunakan bambu. Sebatas itulah kemampuan sekolah dan wali murid serta warga sekitar.

Pihak sekolah sendiri sudah mengajukan permohonan bantuan dua kali kepada pemerintah, tetapi permohonan itu tidak memperoleh jawaban. "Kami kasihan anak-anak kalau sampai belajar di luar kelas. Kalau siang hari kepanasan. Apalagi sekarang sudah musim hujan pasti basah. Maka kami buat kelas dengan bambu. Mudah-mudahan ada pihak yang terketuk hatinya membantu kami," imbuhnya.

Kondisi kelas seperti saat ini membuat para siswa yang belajar tidak nyaman. Mereka kepanasan terkena sinar matahari di bawah pukul 10.00 pagi. Kalau hujan, para siswa juga terkena empasan air hujan.

"Kami belajar di tempat ini sangat tidak nyaman. Jadi, kepada Pak Presiden, sekolah kami beralaskan tanah dan berdinding bambu. Tolong dibantu," ungkap Fathorrozi, salah satu siswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com