Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Pamekasan Gelar Aksi Cabut Paku dari Pohon

Kompas.com - 22/11/2013, 16:47 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 45 siswa pecinta alam Madrasah Aliyah Negeri Pamekasan, Jawa Timur, menggelar aksi cabut paku dari pohon, Jumat (22/11/2013). Aksi itu sebagai wujud keprihatin atas banyaknya pepohonan di perkotaan yang ditancapi paku untuk memasang iklan gambar.

Dalam pantauan Kompas.com, satu persatu pohon yang ada di pinggir jalan, mereka bersihkan dari paku yang menancap, mulai ukuran kecil hingga besar. Afif Hamdi Siraj, koordinator aksi cabut paku, mengatakan sangat prihatin dengan kondisi pohon yang ditancapi paku oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan periklanan dan publikasi. Mereka tidak memiliki kepekaan dan kesadaran memelihara lingkungan dengan mengorbankan pohon yang sudah lama ditanam demi tercapainya kepentingan itu.

"Kalau hanya butuh memasang iklan, seharusnya tidak dipaku. Tetapi tempatkanlah di tempat yang sudah ditentukan oleh pemerintah," kata Afif.

Lebih lanjut Afif menambahkan, seharusnya pemerintah juga melarang pemasangan iklan dengan dipaku di pohon. Tanpa ada larangan itu, maka mustahil bisa mencegah orang pemasang iklan dengan dipaku di pohon.

"Saya juga memahami kenapa pemerintah tidak tegas melarang pemasangan iklan dengan dipaku di pohon, sebab pemerintahnya sendiri ketika mencalonkan diri sebagai bupati, gambarnya juga dipaku di pohon dengan seenaknya sendiri," ungkapnya.

Saat ini, kata Afif, banyak media yang bisa digunakan untuk mempublikasikan iklan dan promosi. Salah satunya melalui internet dan jejaring sosial. Cara itu, menurutnya, lebih efektif dan lebih massif serta ramah lingkungan daripada dipaku di pohon. Atau jika tidak melalui cara itu, pengiklan bisa memasang gambar di besi atau kayu yang bisa dibongkar pasang.

Menjelang Pemilu 2014 mendatang, pria bertubuh subur ini memprediksi akan semakin banyak gambar calon legislatif dan calon presiden yang akan dipaku di pepohonan. Hari ini saja, ia menemukan banyak gambar calon yang dipaku di pohon. Namun karena bukan kewenangannya untuk mencabut, gambar itu dibiarkan saja terpaku di pohon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com