Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seusai Demo, Pelajar Masalembu Dapat Jatah 1,5 Liter BBM

Kompas.com - 21/11/2013, 18:42 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


SUMENEP, KOMPAS.com - Setelah didemo siswa dan guru di seluruh Pulau Masalembu, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Kamis (21/11/2013), akhirnya pihak Agen Premiun Minyak dan Solar (APMS) Masalembu memberikan jatah BBM bersubsidi kepada mereka. Jatah per siswa dan guru masing-masing 1,5 liter.

Keputusan itu diambil setelah dialog berjalan alot antara siswa dan guru dengan pihak APMS yang disaksikan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Kecamatan Masalembu. "Jatah itu akan diberikan kepada masing-masing siswa dan guru dengan diantarkan langsung ke sekolahnya masing-masing menggunakan mobil pikap dengan drum berisi premium di atasnya," kata Sulaiman Fajar, perwakilan guru dan pelajar Masalembu.

Namun, pihak APMS tidak memberikan penjelasan apakah jatah itu akan diberikan kepada siswa dan guru setiap hari atau setiap minggu. Tidak adanya keputusan soal jadwal itu karena pemilik APMS, Mailiyanto tidak ada di kantornya. Perwakilan pendemo hanya ditemui istri Mailiyanto.

"Kami akan tindaklanjuti lagi hasil kesepakatan hari ini kepada Mailiyanto sehingga ada kepastian jadwal," ungkap Sulaiman.

Pihak APMS sendiri meminta data jumlah pelajar dan guru yang membutuhkan BBM bersubsidi. Sehingga bisa dikalkulasi berapa jumlah BBM yang akan dikirim ke sekolah-sekolah.

Untuk hari ini, pihak APMS sudah memberikan langsung jatah BBM kepada guru dan seluruh siswa.

Sebelumnya diberitakan, ribuan pelajar dan ratusan guru menggelar unjuk rasa. Aksi itu merupakan bentuk kekesalan mereka atas kelangkaan BBM yang terjadi selama tiba bulan. Kelangkaan itu diduga karena APMS bermain "mata" dengan pengusaha dan subagen BBM di Masalembu.

APMS sendiri ditengarai tidak transparan dalam mendistribusikan BBM bersubsidi di Masalembu. Hal itu karena jam pelayanan pembelian BBM dibuka pada pukul 19.00 sampai pukul 21.00 WIB. Pada siang hari, APMS tidak melayani pembelian BBM. Sedangkan warga yang hendak membeli BBM, hanya dibatasi sampai Rp 10.000. Di atas jumlah itu, sudah tidak dilayani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com