Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagikan Bunga, IDI Jember Tolak Kriminalisasi Dokter

Kompas.com - 21/11/2013, 17:32 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


JEMBER, KOMPAS.com - Puluhan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jember, Jawa Timur, menggelar aksi keprihatinan terhadap kasus penangkapan dr Dewa Ayu Sasiary Prawani, oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, Kamis (21/11/2013).

“Penangkapan terhadap rekan kami dr Dewa Ayu Sasiary, dapat menimbulkan keresahan, keraguan dan ketidaktenangan di antara kalangan dokter dalam menjalankan tugas,” kata Ketua IDI Jember, dr. Hendro Soelistijono.

Padahal lanjut Hendro, seorang dokter dalam setiap melaksanakan tugas selalu mengedepankan kepentingan pasien dan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dengan menjunjung tinggi sikap profesionalisme dan nilai- nilai etika.

“Fakta yang terjadi, dokter cenderung disalahkan (dikriminalisasi) apabila tidak berhasil menyelamatkan jiwa pasien ataupun tidak berhasil menyembuhkan pasien tanpa ada kecacatan sedikitpun. Padahal kejadian seperti itu bisa disebabkan karena faktor kefatalan penyakitnya atau karena faktor risiko dari suatu tindakan medis yang tidak bisa dihindari, karena memang harus dan tidak ada pilihan lain tindakan medis tersebut dilakukan untuk menolong dan menyelamatkan jiwa pasien,” papar Hendro.

Atas kejadian yang dialami dr. dewa Ayu Sasiary Prawani, IDI Jember menyatakan sangat prihatin dan menyesalkan kejadian penuntutan, penangkapan dan penahanan terhadap yang bersangkutan.

“Kami menyatakan menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap dokter, dan menyerukan kepada seluruh sejawat dokter di seluruh Indonesia untuk menggunakan pita hitam di lengan kanan sebagai ungkapan rasa duka mendalam atas kejadian itu” pinta Hendro.

Puluhan dokter yang tergabung dalam IDI Jember tersebut, juga membagi- bagikan bunga di perempatan traffic light SMPN 2 Jember, kepada pengguna jalan yang melintas di kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com