Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar dan Guru Masalembu Demo Kelangkaan BBM

Kompas.com - 21/11/2013, 15:29 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


SUMENEP, KOMPAS.com - Ribuan pelajar dari semua jenjang pendidikan di Pulau Masalembu, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berunjuk rasa soal kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) ke agen premium minyak dan solar (APMS), Kamis (21/11/2013).

Dalam aksi itu mereka didampingi ratusan guru yang jengkel dengan APMS yang mereka duga menyelewengkan BBM subsidi sehingga menyebabkan kelangkaan selama tiga bulan lebih.

Sulaiman Fajar, salah satu guru SMP Negeri 1 Masalembu mengatakan, masyarakat sudah jengkel dengan kelangkaan BBM. Sebab sampai detik ini belum ada langkah kongkrit untuk menyelesaikannya.

Dampak atas kelangkaan BBM itu sudah menyebabkan proses belajar mengajar terganggu. "Anak-anak sering datang terlambat ke sekolah, bahkan ada yang sering tidak masuk karena tidak adanya BBM untuk transportasi ke sekolah. Kelangkaan BBM ini sudah tidak bisa ditolelir lagi," kata Sulaiman.

Saat ini, terang Sulaiman, harga BBM di Masalembu sudah mencapai Rp 25.000 per liter. Harga itu sangat tidak masuk akal bagi warga Masalembu yang daya belinya tergolong rendah.

Warga menduga kondisi karena tidak transparannya pendistribusian BBM oleh APMS. "APMS itu menjual BBM tidak kepada masyarakat, tetapi dijual kepada agen dan pemilik modal. Kami bersama pelajar ini minta agar masyarakat diutamakan untuk memperoleh BBM," imbuhnya.

Sulaiman memaparkan, APMS di Masalembu melayani penjualan BBM di jam-jam yang tidak wajar, yakni jam 19.00 - 21.00 Wib. Sementara di siang hari tidak melayani pembelian BBM alias tutup. Warga yang membeli hanya dibatasi Rp 10.000 saja. Di atas harga itu sudah tidak dilayani.

Pihak APMS sendiri masih mencari solusi bersama perwakilan guru dan warga agar kelangkaan dan pembelian BBM bisa terselesaikan dalam waktu cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com