"Hingga kini belum ada satu pun bantuan dari pemerintah yang tiba, padahal kami butuh sembako, alat gotong royong, cangkul, garpu dan sekop," kata Sekretaris Desa Lebong Tandai, Munta Alimun, Kamis (21/11/2013).
Ia melanjutkan bantuan memang ada yakni satu mesin semprot air untuk menyingkirkan tanah longsor tanah. "Tetapi bantuan itu kami dapat sejak satu bulan yang lalu sebelum musibah longsor tiba," kata Alimun.
Munta menambahkan, ada bantuan bahan pokok dari sebuah perusahaan swasta, tetapi bantuan itu belum tiba di desa mereka.
Warga khawatir tanah longsor itu akan terus terjadi mereka melihat beberapa retakan di bukit di desa mereka. "Karena bukit itu banyak retak dan tanahnya tidak ada penahan maka jika hujan deras lagi maka tanah tersebut akan kembali longsor, apalagi hujan akan terus terjadi hingga Februari," tambah Alimun.
"Hingga hari ini belum ada bantuan masuk. Satu pun belum ada, baik dari pemerintah kabupaten maupun provinsi," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala BPBD Provinsi Bengkulu mengatakan dalam konferensi pers, pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah mengirim bantuan berupa bahan pangan.
Hujan deras yang mengguyur Bengkulu sepekan lalu mengakibatkan tanah longsor dan memutuskan rel kereta lori, satu-satunya alat transportasi menuju Desa Lebong Tandai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.