Sinabung Meletus Lagi Setinggi 10 Kilometer

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, peristiwa ini merupakan rekor tinggi sejak erupsi 2013 ini.

"Erupsi disertai dengan awan panas 500 meter, durasi 8,5 menit 515 detik. Ada suara gemuruh terdengar sampai Berastagi-Kabanjahe. Radius tetap 3 kilometer, dampak abu vulkanik," jelasnya, Selasa malam. Menurut Sutopo, aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi dan berpotensi terjadi erupsi susulan.

Sementara itu, pengungsi Gunung Sinabung terus bertambah. Hingga Selasa sore, terdapat 6.211 jiwa atau 1.990 KK warga sekitar Gunung Sinabung mengungsi di 17 titik pengungsian. Bertambahnya warga yang mengungsi disebabkan warga takut dengan erupsi yang semakin besar.

"Kemarin terjadi letusan hingga tinggi 8.000 meter dan terdapat lava pijar disertai dengan bunyi bergemuruh akibat erupsi eksplosif dari Gunung Sinabung. Hujan abu dan pasir cukup tebal menutupi permukiman sekitarnya. Bahkan, menurut BMKG Wilayah I Medan, hujan abu sampai di Kabupaten Tapaktuan, Aceh, sejak Senin dan Selasa karena terbawa angin ke barat laut," ungkapnya.

Berikut lokasi-lokasi 6.211 jiwa pengungsi.

1. Desa Mardinding di Los Pekan T, Nderket ( 278 KK/940 jiwa)
2. Desa Sukameriah di GBKP Payung (89 KK/314 jiwa)
3. Masjid Peyung (37 KK/111 jiwa)
4. Desa Bekerah dan Desa Simacem di Los N, Teran (161 KK/ 500 jiwa)
6. Sentrum (151 KK/ 443 jiwa)
7. GBKP Simp VI (121 KK/385 jiwa)
8. Serbaguna KNPI (131 KK/484 jiwa)
9. Klasis GBKP (110 KK/317 jiwa)
10. GBKP Kota (314 KK/807 jiwa)
11. Paroki di Jalan Irian (178 KK/573 jiwa)
12. Masjid Agung (132 KK/509 jiwa)
13. GPDI Indokum Siroga Simp IV  (64 KK/156 jiwa)
14. GBKP Simp Katepul ( 86 KK/253 jiwa)
15. GBKP Asrama Kodim (48 KK/132 jiwa)
16. Kantor ASAP (18 KK/54 jiwa)
17. Masjid Istiqrar, B Tagi (72 KK/229 jiwa)