Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi "Meletus", Itu Bukan Hal Aneh

Kompas.com - 18/11/2013, 12:41 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY yang sempat meningkat pagi tadi tidak menghambat aktivitas warga sekitar lereng Merapi. Sebagian besar warga tetap berkegiatan seperti biasa, baik di dalam maupun di luar rumah.

Ahmad Muslim, warga Desa Pondoh, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, mengaku tidak takut dengan aktivitas Merapi seperti yang terjadi pagi itu. Sebab, bagi dirinya dan warga lainnya, aktivitas Merapi tersebut merupakan hal yang biasa terjadi.

Muslim berujar, sejak semalam memang sudah terdengar suara gemuruh dari arah puncak Merapi. Kemudian sekira pukul 05.00 WIB terdengar suara dentuman yang cukup keras disertai munculnya asap hitam yang membubung tinggi.

"Kami tidak takut karena aktivitas Merapi seperti ini rutin, bukan hal aneh bagi kami," ujar Muslim. Cuaca memang sempat mendung pagi itu, tetapi berangsur-angsur cerah menjelang siang.

Dampak hujan abu juga tidak terjadi di wilayah tersebut. Begitu juga di kawasan Kabupaten Magelang lainnya. "Namun, kami tetap waspada dan bersiaga sesuai dengan arahan pemerintah," kata Muslim yang tinggal di 12,5 kilometer dari puncak Merapi itu.

Seperti diketahui, Gunung Merapi dilaporkan mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik hingga ketinggian 2.000 meter, Senin (18/11/2013) sekitar 04.50-06.00 WIB. Letusan ini dipicu oleh gempa tektonik lokal di bawah tubuh Gunung Merapi meskipun sebelumnya tidak ada peningkatan aktivitas gunung api teraktif di dunia itu.

Akibat embusan itu, terjadi hujan pasir dan abu cukup tebal di wilayah Kabupaten Boyolali. Hujan Abu juga dilaporkan sampai di Kartosuro dan barat Kota Solo. Hal itu karena arah angin menuju timur dan tenggara. Kendati demikian, status Merapi masih normal aktif (level I) dan aktivitas gunung pulih kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com